Perpustakaan Digital ITB

Di masa seperti sekarang ini, ekonomi kreatif dianggap sebagai penggerak utama dalam pengembangan wilayah. Di Indonesia, saat ini ekonomi kreatif dijadikan fokus baru pengembangan ekonomi dilatarbelakangi adanya penurunan ekspor komoditas unggulan panas bumi. Pengembangan industri kreatif di Indonesia banyak dikembangkan secara informal dalam bentuk home industry yang banyak ditemukan di kampung kota. Pemerintah Indonesia berupaya memformalkan informalitas pada pengembangan industri kreatif dengan melakukan intervensi melalui pembuatan kebijakan dan program ekonomi kreatif pada level nasional, provinsi, hingga kabupaten/kota yang diharapkan dapat menstimulus pertumbuhan ekonomi dan dapat berkontibusi dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Maka dari itu, penelitian ini menelaah kebijakan dan program ekonomi kreatif apa saja yang diimplementasikan khususnya pada studi kasus Sentra Industri Rajut Binongjati. Selanjutnya, ditentukan dimensi dan indikator yang mempengaruhi keberlanjutan usaha industri kreatif pada unit terkecil sesuai dengan konsep shared-value creation yang akan digunakan untuk mengukur dampak implementasi kebijakan ekonomi kreatif pada Sentra Industri Rajut Binongjati. Penelitian ini pada dasarnya merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis within-case exploring and describing. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat 11 kebijakan dan program ekonomi kreatif yang diimplementasikan di Sentra Industri Rajut Binongjati dan baru memberikan dampak pada dimensi ekonomi dan sosial. Sehingga, pengembangan ekonomi kreatif yang dilakukan pemerintah di Sentra Indsutri Rajut Binongjati belum dapat memberikan kontribusi dalam pembangunan berkelanjutan pada konstelasi yang lebih luas.