Patrakomala merupakan platform digital yang digagas oleh Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Kota Bandung untuk mendukung pengembangan ekosistem ekonomi
kreatif lintas subsektor. Namun, tingkat partisipasi dan brand awareness terhadap
platform ini masih rendah di kalangan pelaku ekraf. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis persepsi pelaku ekonomi kreatif yang belum bergabung terhadap
komunikasi brand Patrakomala serta menyusun strategi komunikasi terintegrasi
berbasis pendekatan Integrated Marketing Communication (IMC). Pendekatan
kualitatif digunakan dengan teknik wawancara mendalam terhadap pemangku
kepentingan internal dan pelaku ekraf eksternal, serta triangulasi dengan data
sekunder (insight media sosial, dokumentasi program, kebijakan, dan data statistik).
Analisis dilakukan menggunakan kerangka eksternal (PESTEL), internal (STP,
VRIO, SWOT) dan brand audit berdasarkan model Customer-Based Brand Equity
(CBBE). Hasil penelitian menunjukkan adanya kesenjangan antara identitas merek
yang dibangun dengan persepsi pasar, terutama dalam komunikasi nilai manfaat.
Strategi komunikasi yang diusulkan meliputi edukasi nilai melalui narasi digital,
aktivasi komunitas lewat Patrakomala Coffee Club (PCC), pemanfaatan
ambassador subsektor prioritas serta program magang untuk membantu eksekusi
strategi. Rencana implementasi dirancang berdasarkan framework IMC
RABOSTIC dan dijabarkan dalam gain chart 16 bulan. Temuan ini diharapkan
dapat menjadi referensi strategis bagi pengembangan strategi komunikasi platform
kreatif berbasis institusi publik.
Perpustakaan Digital ITB