COVER Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Arini Rachma Hakiki
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Asam mefenamat merupakan NSAID turunan asam antranilat yang digunakan dalam penanganan
nyeri jangka pendek. Asam mefenamat termasuk zat aktif dengan kelarutan yang buruk, dan untuk
meningkatkan efikasinya, kelarutan dari asam mefenamat perlu ditingkatkan. Salah satu metode
untuk meningkatkan kelarutan adalah pembentukan campuran eutektik antara zat aktif dengan
koformer. Dalam penelitian ini, dilakukan pengamatan pembentukan campuran eutektik antara asam
mefenamat beserta garam-garamnya dengan L-prolin sebagai koformer, dan diprediksikan
peningkatan kelarutannya. Pertama, dibuat garam natrium dan kalium dari asam mefenamat.
Kemudian, dibentuk campuran eutektik dengan metode neat grinding antara asam mefenamat dan
kedua garam mefenamat dengan L-prolin sebagai koformer. Garam yang terbentuk, serta ketiga
sistem biner yang terbentuk, dikarakterisasi menggunakan metode elektrotermal, FT-IR, dan DTA/TG.
Setelahnya, dilakukan studi pustaka untuk memprediksikan peningkatan kelarutan dari ketiga sistem
biner yang terbentuk. Analisis elektrotermal dan FT-IR yang dilakukan pada kedua garam yang
terbentuk mengonfirmasi terbentuknya natrium mefenamat dan kalium mefenamat. Analisis
elektrotermal pada ketiga sistem biner yang terbentuk menunjukkan bahwa terbentuk sistem eutektik
antara ketiga zat aktif dengan L-prolin pada perbandingan molar 4:6 untuk campuran MFA-LPR dan
NaMFA-LPR, serta 6:4 untuk campuran KMFA-LPR. Pembentukan campuran eutektik dikonfirmasi oleh
analisis FT-IR yang tidak menunjukkan terbentuknya puncak baru. Analisis DTA-TG menunjukkan
campuran eutektik MFA-LPR (1:1) mengalami penurunan titik leleh hingga 174,2°C, NaMFA-LPR (1:1)
hingga 116,2°C and 124°C, and KMFA-LPR (1:1) hingga 126,3°C. Kajian pustaka menunjukkan bahwa
L-prolin sebagai koformer berpotensi baik untuk meningkatkan kelarutan asam mefenamat, sodium
mefenamat, dan kalium mefenamat. Disimpulkan bahwa terbentuk campuran eutektik antara asam
mefenamat, natrium mefenamat, dan kalium mefenamat dengan L-prolin, dan pembentukan
campuran eutektik berpotensi dapat meningkatkan kelarutan dari zat aktif bersangkutan.