digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Asam mefenamat merupakan obat golongan antiinflamasi nonsteroid yang memiliki beberapa kekurangan, yaitu menyebabkan epigastrium dan nyeri pada perut apabila dikonsumsi melalui oral, dan memiliki karakteristik kelarutan yang buruk dalam air. Penelitian ini dilakukan untuk mengatasi kekurangan tersebut, yaitu dengan mengembangkan sediaan topikal nanoemulgel asam mefenamat. Pengembangan sediaan nanoemulgel asam mefenamat dilakukan melalui optimasi formula nanoemulsi asam mefenamat, karakterisasi nanoemulsi, evaluasi stabilitas nanoemulsi, optimasi basis gel pada nanoemulgel, karakterisasi nanoemulgel, dan evaluasi penetrasi secara in vitro. Formula optimum nanoemulsi asam mefenamat terdiri dari minyak caprylic/capric trigliserida 10%, asam mefenamat 1%, tween 60-PEG 400 (1:1) dengan konsentrasi total 15%, metil paraben 0,18%, propil paraben 0,02%, propilen glikol 5%, dan aquadest 68,8%. Nanoemulsi asam mefenamat memiliki karakter berwarna putih susu dengan ukuran droplet sebesar 140,03±3,53 nm, PDI sebesar 0,28±0,09, zeta potensial sebesar -31,20±2,87 mV, pH sebesar 4,81±0,01 dan kadar asam mefenamat sebesar 98,11±1,00%. Hasil evaluasi stabilitas menunjukkan nanoemulsi asam mefenamat mulai mengalami pemisahan ketika disentrifugasi. Namun, nanoemulsi asam mefenamat tetap stabil setelah 3 siklus uji beku-cair. Selain itu, evaluasi stabilitas melalui penyimpanan selama 28 hari menunjukkan nanoemulsi asam mefenamat stabil pada suhu penyimpanan 4oC, namun mulai mengalami peningkatan diameter droplet dan penurunan pH ketika disimpan pada suhu 25oC dan 40oC. Basis gel yang optimum untuk nanoemulgel asam mefenamat adalah karbopol 940 1%. Nanoemulgel asam mefenamat yang dihasilkan memiliki viskositas 185,78±6,62 P, pH 6,16±0,08, dan kadar asam mefenamat 97,49±1,06%. Uji penetrasi in vitro nanoemulgel asam mefenamat menunjukkan pelepasan sebesar 57,14±0,57% dalam waktu 24 jam dengan kinetika pelepasan mengikuti orde nol.