digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Tyana Solichah Ekaputri
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah salah satunya adalah hasil hutan. Pesatnya pembangunan mengakibatkan kebutuhan kayu semakin meningkat, sehingga dalam memenuhi kebutuhan kayu, maka perlu dimanfaatkan kayu cepat tumbuh yang dimodifikasi antara lain menjadi kayu lapis. Resin untuk perekat yang umum digunakan dalam industri kayu lapis adalah urea formaldehida (UF). Akan tetapi, resin UF memiliki kelemahan yaitu menghasilkan emisi formaldehida yang dapat membahayakan kesehatan. Salah satu upaya untuk menurunkan emisi formaldehida adalah dengan penambahan UF catcher berbasis kimia, akan tetapi dapat menurunkan sifat mekanis pada produk dan harganya relatif mahal. Adapun biobased material catcher yang dapat menurunkan emisi formaldehida salah satunya adalah kulit kayu surian yang dihaluskan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan filler kulit kayu surian berukuran 100 dan 120 mesh ke dalam perekat urea formaldehida terhadap karakteristik dan emisi formaldehida kayu lapis sengon (Falcataria moluccana). Penelitian ini dilaksanakan di PT. Sumber Graha Sejahtera, Balaraja, Tangerang dengan waktu selama empat bulan dari bulan November 2019 sampai dengan bulan Februari 2020. Metode penelitian yang digunakan adalah RAL menggunakan analisis anova dengan uji lanjut Duncan. Perlakuan pada penelitian ini adalah filler kulit kayu surian ukuran 100 dan 120 mesh dengan kadar filler 8%; 10% dan 12% yang dibandingkan dengan kontrol menggunakan filler tepung industri dengan kadar 10%. Kemudian filler dicampurkan dengan resin UF (100%) dan hardener (0,3%), yang kemudian dikempa menggunakan kempa dingin dilanjutkan dengan kempa panas. Kemudian dilakukan pengkondisian (conditioning) selama satu hari dan dipotong sejumlah sampel uji berdasarkan standar JAS 2014. Parameter yang diamati adalah kadar air, kerapatan, delaminasi, kekuatan tarik, bending strength dan emisi formaldehida. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan filler kulit kayu surian berpengaruh signifikan terhadap kadar air, kerapatan dan emisi formaldehida pada kayu lapis sengon. Penambahan filler kulit kayu surian tidak menurunkan sifat mekanis pada kayu lapis sengon. Perlakuan yang paling baik adalah penambahan filler kulit kayu surian berukuran 100 mesh dengan kadar 10% dimana nilai emisi formaldehidanya turun sebesar 96,5% dibandingkan dengan kontrol.