digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Target pelayanan sanitasi di Indonesia adalah terwujudnya 90% akses sanitasi layak, termasuk di dalamnya 15% rumah tangga memiliki akses sanitasi aman, serta penurunan angka BABS hingga 0% pada akhir tahun 2024. Persentase capaian layanan sanitasi di Kabupaten Bandung pada tahun 2024 adalah sebesar 93,66%, dengan 67,26% memiliki akses layak, 16,55% memiliki akses aman dengan penggunaan SPALD-S, dan 9,85% memiliki akses aman dengan penggunaan SPALD-T. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi existing sanitasi di Kabupaten Bandung, partisipasi masyarakatnya, dan faktor yang memengaruhi kemauan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah domestik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear untuk melihat faktor yang memberikan pengaruh terhadap keinginan masyarakat untuk berkontribusi dalam pengelolaan air limbah domestik. Pengelola mengutarakan bahwa infrastruktur yang saat ini dimiliki belum cukup untuk memfasilitasi kebutuhan pengolahan air limbah domestik di Kabupaten Bandung, dan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan air limbah domestik masih rendah, sehingga pengelola mengalami kesulitan untuk melibatkan masyarakat dalam perencanaan program sanitasi. Dari hasil kuesioner, sebagian masyarakat sudah mengetahui pengelolaan air limbah domestik di tempat tinggalnya dan sudah berkontribusi baik dalam bentuk jasa maupun finansial, namun sebagian lagi belum paham dan belum terlibat dalam pengelolaan air limbah domestik. Hasil regresi linear menunjukkan bahwa faktor pengetahuan memberikan dampak signifikan terhadap keinginan masyarakat untuk berkontribusi.