digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT. LKOC (Lancang Kuning OIl Company) adalah salah satu perusahaan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang minyak dan gas. Dalam pengelolan lapangan minyak lapanga ini, PT. LKOC memiliki kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract, PSC) dengan pemerintah Indonesia. Salah satu lapangan terbesar yang masuk kedalam kontrak bagi hasil ini adalah lapangan Ridu yang termasuk dalam lingkup blok Kanro sampai Agustus 2021. Lapangan Ridu ini merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia. Salah satu Tim ini di PT. LKOC adalah tim pengoptimalan asset yang bertugas menjaga level produksi supaya tidak turun tajam. Mengingat kontrak bagi hasil yang akan habis pada agustus 2021, PT. LKOC tidak memilih investasi untuk melakukan pengoboran sumur baru dalam menjaga level produksi minyak dikarenakan tidak ekonomis dengan jangka waktu yang sangat singkat ini. Untuk itu PT. LKOC memilih jalan untuk pengoptimalan dalam pekerjaan ulang sumur dan pelayanan sumur dalam mempertahankan jumlah produksi minyak. Selain itu, PT. LKOC mempunyai upaya dalam menekan jumlah kehilangan produksi sumur (LPO) yang memiliki angka yang sangat tinggi. Dalam penelitian ini, penulis membahas mengenai masalah angka LPO yang sangat tinggi dan mencari solusi yang terbaik untuk menurunkan tingkat LPO di lapangan Ridu PT. LKOC. Why tree dan Focus Group Discussion (FGD) digunakan untuk mencari akar permasalahan mengapa angka LPO lapangan Ridu ini sangat tinggi. Metoda sand control yang kurang effektif merupakan penyebab potensial dalam masalah ini. Dalam metodologi penelitian untuk menemukan solusi, pertama penulis melakukan pengumpulan data yang selanjutnya akan digunakan dalam mengidentifikasi alternatif metoda sand control yang effektif. Kriteria dalam penelitian ini adalah harga dari pekerjaan ulang sumur, oil gain, tingkat kesuksesan dalam pengerjaan, dan efektifitas tingkat kerusakan pompa. Semua kriteria dan alternatif ini dihasilkan dari rapat bersama dengan pemangku kepentingan. Dalam melakukan pemilihan alternatif, penulis menggunakan Analytic Hierarchy Process (AHP) sebagai suatu metode yang terstruktur untuk menganalisa alternatif – alternatif. Alternatif terbaik yang dipilih sebagai metoda sand control yang effektif dan tepat guna untuk dalam menekan angka kehilangan produksi minyak. Metoda sand control pump screen dinilai sebagai metoda yang paling effektif dalam menekan angkat LPO yang sangat tinggi di lapangan Ridu di PT. LKOC. Selain itu, implementasi dalam penerapan metoda pump screen ini telah mampu menurunkan angka LPO dari rata-rata sebelumnya 2,098 BOPD menjadi 1,747 BOPD. Selain itu mampu menaikkan produksi minyak sebesar 1,000 BOPD dari perkiraan.