Kita telah mendengar bahwa "era digital adalah ancaman bagi industri musik". Dengan
perkembangan teknologi, cara kita mengonsumsi musik berubah. Berkat platform
musik seperti Spotify, iTunes, dan Joox kita dapat mendengarkan lagu di mana saja
secara gratis melalui ponsel. Ini berdampak pada penurunan angka penjualan dari
penjualan album fisik yang diproduksi oleh label rekaman. Ini tidak terjadi di era
digital saja, pada tahun 1930an siaran radio disebut sebagai ancaman bagi industri
musik, karena perusahaan label berpikir bahwa orang tidak akan membeli musik vinil
lagi karena mereka dapat mendengarkan lagu secara gratis. FFWD Records sebagai
salah satu label rekaman independen, merasakan dampak dari era digital dengan
penurunan penjualan produk fisik, sehingga mereka harus memiliki strategi untuk
menghadapi era digital ini.
Penelitian ini, penulis menggunakan analisis eksternal dan internal. Analisis eksternal
digunakan untuk menentukan peluang dan ancaman dari pasar, sedangkan analisis
internal untuk menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan itu sendiri. Analisis
kemudian akan dilanjutkan ke analisis SWOT yang dibangun berdasarkan dua analisis
sebelumnya. Setelah itu, kerangka RACE digunakan untuk mengusulkan strategi yang
akan digunakan oleh FFWD Records.
Hasil analisis, penulis mengusulkan 3 strategi utama yaitu, membentuk bisnis digital
dan tim pemasaran, optimalisas media sosial, marketplace dan platform musik, dan
optimalisasi fitur komentar dalam platform online untuk mendapat feedback
pelanggan.
Perpustakaan Digital ITB