digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Seiring berjalannya waktu dan semakin beragamnya pola hidup manusia memunculkan resiko meningkatnya penyakit-penyakit baru yang mewabah di masyarakat. Dalam upaya menjaga kesehatan dari penyakit yang menyerang tubuh manusia dibutuhkan vaksin sebagai langkah preventif. Salah satu perusahaan di Indonesia yang memproduksi vaksin dan antisera adalah PT. Biofarma (Persero). Semakin ketatnya persaingan di industri farmasi serta adanya penurunan pendapatan membuat Biofarma merubah budaya perusahaan serta nilai-nilai perusahaan. Hal tersebut berdampak pada penurunan kinerja pada karyawan serta peningkatan jumlah konseling karyawan. Dampak yang dirasakan oleh karyawan ini menunjukan bahwa mengelola sumber daya manusia menjadi hal yang penting bagi perusahaan dalam rangka mencapai visi dan misi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh dimensi dari person organization fit terhadap kinerja karyawan. Person organization fit mengacu pada teori dari Amy Kristof (2006) yang mengemukakan pengukuran dapat dilakukan terhadap dua dimensi yaitu supplementary fit dan complementary fit. Dimensi supplementary fit mengukur kesesuaian nilai individu dengan nilai perusahaan melalu lima nilai yang diterapkan oleh Biofarma yaitu profesional, integritas, kerjasama, inovasi dan berorientasi pada konsumen. Dimensi complementary fit mengukur pemenuhan kebutuhan karyawan yang diukur melalui teori hierarki kebutuhan karyawan dari Stum (2001) berupa keamanan, imbalan, afiliasi, pertumbuhan dan harmoni kehidupan dengan pekerjaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memberikan kuesioner dan didapatkan 460 responden dari beragam jabatan dan direktorat. Kemudian data diolah secara statistik menggunakan SPSS 20. Penelitian ini menggunakan uji linier berganda untuk mendapatkan hasil pengaruh antar variabel dan sub-variabel dari masing-masing variabel diuji dengan uji linier sederhana. Berdasarkan hasil analisis statistik didapatkan bahwa kedua dimensi person organization fit memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan di PT. Biofarma (Persero). Selain itu didapatkan hasil bahwa dari supplementary fit yang paling berpengaruh adalah nilai kerjasama dan yang memiliki pengaruh rendah adalah nilai profesional. Sedangkan dari complementary fit yang paling berpengaruh adalah kebutuhan akan imbalan dan yang paling rendah pengaruhnya adalah kebutuhan terhadap harmoni keseimbangan kehidupan pribadi dengan kehidupan profesional. Berdasarkan hasil tersebut penelitian ini memberikan pemecahan masalah bisnis dan beberapa rekomendasi yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja karyawan dan akan berdampak juga pada pengembangan serta keberlangsungan perusahaan. Penyelesaian masalah bisnis menggunakan langkah-langkah efektif internalisasi nilai dari Essawi dan Tilchin (2012). Rekomendasi dari penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dan meningkatkan kinerja perusahaan untuk dapat bersaing ditengah ketatnya persaingan industri vaksin.