Berdasarkan Peraturan Menteri Pertahanan Indonesia No.19 tahun 2012 tentang kebijakan Minimum Essential Force (MEF), penting bagi Indonesia untuk memenuhi target MEF. Implementasi MEF tidak hanya bertujuan untuk memenuhi peningkatan kualitas personil TNI, tetapi juga pada pengembangan Alutsista Indonesia secara mandiri. Masalahnya, MEF Indonesia masih 74% dari target 100%. Untuk mencapai target ini, diperlukan peran Industri dengan mengembangkan Industri Pertahanan yang mandiri dan berorientasi ekspor. Berdasarkan data penjualan produk pertahanan dan keamanan PT. XYZ pada 2017 hingga 2019 menunjukkan bahwa penjualan ekspor tidak memenuhi target pada 2019. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang strategi apa yang PT. XYZ perlu implementasikan untuk menuju industri pertahanan yang mandiri dan berorientasi ekspor.
Metodologi penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh informasi dan mengidentifikasi alternatif perbaikan tindakan melalui data primer dan data sekunder. Dari data tersebut, dilakukan analisis faktor internal seperti analisis sumber daya dan analisis rantai nilai serta faktor eksternal seperti analisis umum, analisis industri menggunakan 5 kekuatan Porter, dan analisis pesaing. Hasil analisis dirangkum ke dalam Matriks SWOT. Analisis internal untuk variabel kekuatan-peluang, dan Analisis eksternal untuk kelemahan-ancaman.
Perumusan strategi dalam penelitian ini menggunakan beberapa alat bantu seperti Matriks TOWS, Matriks Strategi Umum, Matriks IE, dan Matriks Ansoff untuk mengetahui strategi yang tepat bagi perusahaan. Hasil perumusan menunjukkan bahwa PT. XYZ perlu melakukan integrasi horizontal internal melalui pengembangan sumber daya, pengembangan produk, dan penetrasi pasar. Untuk mengembangkan bisnisnya, PT XYZ juga perlu mengintegrasikan cost leadership dan diferensiasi serta meningkatkan kerjasama antara perusahaan dalam dan luar negeri, pemerintah, dan lembaga penelitian dalam bentuk ToT dan joint produksi.
Strategi akan diimplementasikan berdasarkan hasil penelitian ini yang membaginya menjadi lima perspektif yaitu hubungan korporasi, pelanggan, pengembangan sumber daya, operasi dan inovasi bisnis. Penerapan strategi bisnis dilakukan berdasarkan sumber diferensiasi perusahaan yang membaginya menjadi empat perspektif yaitu infrastruktur perusahaan, pengelolaan sumber daya manusia, pengembangan dan pengadaan teknologi, termasuk pengembangan karyawan, inovasi produk, dan peningkatan kualitas produksi.
Perpustakaan Digital ITB