Salah satu sumber energi terbarukan yang perkembangannya cukup pesat di dunia, termasuk Indonesia,
adalah energi matahari. Pada awal 2019, terjadi peningkatan 50% tetapi kenaikannya masih relatif kecil.
PT. Surya Energi Indotama adalah salah satu perusahaan yang berfokus pada pengembangan energi
terbarukan, yaitu energi matahari. Hingga saat ini, PT. SEI telah melakukan kegiatan pemasaran dan
penjualan untuk barang dan atau jasa sesuai dengan kemampuan dan bisnis inti yang diproduksi oleh
perusahaan kepada konsumen yang ada. Pendapatan PT.SEI yang dihasilkan selalu meningkat setiap
tahunnya dari 2016-2019. Perusahaan menyadari bahwa dalam menjalankan usahanya, terdapat risiko yang
belum dinilai sehingga menyebabkan pendapatan tidak tercapai secara maksimal walaupun jika tidak dinilai
risiko dapat menyebabkan perusahaan bangkrut. Oleh karena itu, perusahaan berencana untuk melakukan
penilaian risiko sehingga risiko yang dapat memengaruhi bisnisnya dapat diantisipasi dengan memitigasi
risiko-risiko tersebut.
Konsep yang digunakan adalah adopsi proses manajemen risiko yang dikeluarkan oleh ISO 31000: 2009
yang berisi ruang lingkup, definisi, prinsip, kerangka kerja, dan juga proses manajemen risiko. Analisis
eksternal mencakup sosial, peraturan, lingkungan, teknologi, dan identifikasi pemangku kepentingan untuk
menganalisis kondisi industri. Analisis internal menggunakan analisis sumber daya, kemampuan, dan
proses bisnis. Dari analisis eksternal dan internal, perusahaan dapat mengetahui kondisi perusahaan yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi risiko yang mungkin terjadi.
Proses identifikasi risiko dilakukan dari berbagai sumber termasuk, analisis eksternal dan internal,
wawancara dan curah pendapat dengan para ahli, dan penelitian lain. Selanjutnya adalah melakukan analisis
risiko menggunakan AHP. AHP dilakukan menggunakan Expert Choice dengan menghitung level 1 hingga
level 3 dan kemudian mencari bobot masing-masing, kemudian setelah hasil evaluasi risiko diperoleh
dengan membuat pemetaan risiko dari risiko-risiko ini. Langkah terakhir adalah mitigasi risiko dengan
membuat klasifikasi berdasarkan 4 mitigasi, secara umum mitigasi tersebut adalah Terima, Hindari,
Kurangi, dan Transfer.
Berdasarkan hasil analisis risiko, ada 25 faktor risiko dari 5 jenis risiko, yaitu Risiko Hukum, Bisnis,
Operasi, Teknologi, dan Keuangan. Terdapat satu risiko yang diklasifikasikan sebagai tingkat ekstrem, 10
risiko diklasifikasikan sebagai risiko tinggi, 12 risiko diklasifikasikan sebagai risiko sedang, dan dua risiko
diklasifikasikan sebagai risiko rendah. Dari 25 faktor risiko, risiko yang akan dibuat rencana mitigasi lebih
lanjut adalah 11 risiko. Rencana mitigas dibuat untuk mengimplementasikan strategi dengan mengkaji
kontrak, membahas strategi yang digunakan mengenai harga dan biaya peluang, pelatihan, pengendalian
berkala, membuat jadwal dan mendokumentasikan dengan baik, dan membuat SOP
Perpustakaan Digital ITB