digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pupuk Kujang merupakan bagian dari grup PT Pupuk Indonesia Holding yang dimana kegiatan bisnis utamanya adalah produksi dan penyaluran pupuk serta berbagai macam produk turunannya. PT Pupuk Kujang memiliki anak perusahaan yaitu PT Sintas Kurama Perdana dengan kepemilikan saham 99% yang bergerak di bidang industri kimia dan memproduksi asam formiat. PT Pupuk Kujang memiliki 2 pabrik Ammonia-Urea yaitu Kujang 1A dan 1B serta Pabrik Pemurnian CO (PPCO) yang mengambil umpan gas dari Kujang 1A. Terdapat Sinergi antara induk dengan anak perusahaan tersebut dimana PT Pupuk Kujang menjual produk yang bersumber dari jalur Kujang 1A yaitu gas CO, steam, dan listrik ke PT Sintas Kurama Perdana yang selanjutnya diproses menjadi asam formiat. Masalah yang muncul adalah bahan baku pabrik Kujang 1A dan Kujang 1B yaitu gas alam berpotensi mengalami penurunan pasokan sehingga akan mengakibatkan penutupan salah satu pabrik yaitu Kujang 1A yang sudah tua dan tidak efisien yang kemudian akan berefek terhadap berhentinya pasokan bahan baku ke pabrik asam formiat PT Sintas Kurama Perdana. Atas dasar hal tersebut muncul rencana proyek investasi interkoneksi dari pabrik PPCO ke Kujang 1B, oleh karena itu penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan rencana investasi tersebut melalui perhitungan Discounted Cash Flow (DCF) dengan indikator Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (PBP). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh NPV sebesar Rp 130.329.528.217 dengan IRR 19,07% dan PBP 7,74 tahun sehingga proyek dikategorikan layak untuk dijalankan. Dengan berjalannya proyek ini maka keberlangsungan PT Sintas Kurama akan lebih terjaga dan sinergi yang terjadi dapat lebih ditingkatkan bukan hanya transaksi bahan baku dan dividen namun PT Sintas Kurama Perdana dapat berperan sebagai distributor produk retail PT Pupuk Kujang dan mengembangkan pasar sektor konsumen yang berbeda untuk produk asam formiat.