digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

CV Gema Usaha adalah perusahaan yang bergerak di industri penerbitan buku, menyediakan buku sekolah untuk sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan. Selama 3 tahun terakhir (2016-2018) perusahaan telah mengalami beberapa masalah yang mempengaruhi keberlanjutan bisnis. Dilihat dari perspektif internal, perusahaan memiliki inventori tinggi, kekurangan sumber daya manusia, dan piutang yang tinggi yang mempengaruhi bisnis di CV Gema Usaha. Berdasarkan data keuangan, perusahaan tidak konsisten dalam mengelola biaya operasional mereka (laba operasi turun 40% dari 22% pada 2016 menjadi hanya 13% pada semester 2 tahun 2018), memiliki margin laba bersih rendah (7%), dan memiliki hanya 1% Pengembalian Aset (ROA) yang berarti mereka gagal mengelola aset mereka untuk mendapatkan uang. Selain itu, faktor eksternal seperti peraturan pajak yang ketat, peraturan pemerintah yang melarang sekolah untuk menjual buku, dan persaingan yang tinggi dengan penerbit terkemuka yang menyediakan produk serupa, dan loyalitas pelanggan yang rendah mempengaruhi keberlanjutan bisnis perusahaan. Agar dapat bertahan di industri penerbitan, perusahaan perlu melakukan perbaikan pada strategi bisnis mereka. Peningkatan strategi bisnis diusulkan berdasarkan analisis internal dan eksternal. Evaluasi model bisnis yang juga dilakukan oleh penulis dengan analisis menggunakan bisnis model kanvas. Data yang diperoleh adalah data primer dan juga wawancara langsung dengan pemilik perusahaan. Hasil analisis internal dan eksternal menghasilkan analisis SWOT yang kemudian digunakan untuk mengusulkan solusi strategis dalam bentuk matriks TOWS. Strategi yang diusulkan untuk perusahaan adalah menerapkan bisnis strategi integrated cost leadership and differentiation business strategy, dan menggeser model bisnis penerbitan dari penerbitan konvensional ke based on demand production, dengan menerapkan long tail business model yang didukung dengan multi-sided platform. Strategi ini diusulkan untuk menyelesaikan masalah utama perusahaan yaitu high inventory, low in cash, dan sumber daya manusia terbatas