CV Gema Usaha adalah perusahaan yang bergerak di industri penerbitan buku, menyediakan buku
sekolah untuk sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, dan sekolah menengah kejuruan.
Selama 3 tahun terakhir (2016-2018) perusahaan telah mengalami beberapa masalah yang
mempengaruhi keberlanjutan bisnis. Dilihat dari perspektif internal, perusahaan memiliki inventori
tinggi, kekurangan sumber daya manusia, dan piutang yang tinggi yang mempengaruhi bisnis di CV
Gema Usaha. Berdasarkan data keuangan, perusahaan tidak konsisten dalam mengelola biaya
operasional mereka (laba operasi turun 40% dari 22% pada 2016 menjadi hanya 13% pada semester
2 tahun 2018), memiliki margin laba bersih rendah (7%), dan memiliki hanya 1% Pengembalian
Aset (ROA) yang berarti mereka gagal mengelola aset mereka untuk mendapatkan uang. Selain itu,
faktor eksternal seperti peraturan pajak yang ketat, peraturan pemerintah yang melarang sekolah
untuk menjual buku, dan persaingan yang tinggi dengan penerbit terkemuka yang menyediakan
produk serupa, dan loyalitas pelanggan yang rendah mempengaruhi keberlanjutan bisnis
perusahaan.
Agar dapat bertahan di industri penerbitan, perusahaan perlu melakukan perbaikan pada strategi
bisnis mereka. Peningkatan strategi bisnis diusulkan berdasarkan analisis internal dan eksternal.
Evaluasi model bisnis yang juga dilakukan oleh penulis dengan analisis menggunakan bisnis model
kanvas. Data yang diperoleh adalah data primer dan juga wawancara langsung dengan pemilik
perusahaan. Hasil analisis internal dan eksternal menghasilkan analisis SWOT yang kemudian
digunakan untuk mengusulkan solusi strategis dalam bentuk matriks TOWS.
Strategi yang diusulkan untuk perusahaan adalah menerapkan bisnis strategi integrated cost
leadership and differentiation business strategy, dan menggeser model bisnis penerbitan dari
penerbitan konvensional ke based on demand production, dengan menerapkan long tail business
model yang didukung dengan multi-sided platform. Strategi ini diusulkan untuk menyelesaikan
masalah utama perusahaan yaitu high inventory, low in cash, dan sumber daya manusia terbatas
Perpustakaan Digital ITB