Berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (2016), Indonesia memiliki 183 perusahaan ekspor
yang memiliki komoditas Arang. Termasuk CV Primadona & Co. Dalam 30 tahun dalam komoditas
arang, CV Primadona & Co mengalami pasang surut di dunia bisnis internasional. Masalahnya adalah
pelanggan yang tidak ingin membeli kembali dan bisnis di Indonesia telah mengalami kemajuan yang
sangat cepat. Ini membuat perusahaan mengalami penurunan pendapatan sejak 6 tahun terakhir.
Dalam hal metode pengumpulan data, penelitian ini diklasifikasikan sebagai kualitatif menggunakan
wawancara mendalam sebagai sarana untuk mengumpulkan data. Pengamatan diterapkan untuk
mengumpulkan data. Untuk B2B, penelitian akan lebih mudah karena penggunaan wawancara
mendalam untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah rahasia dalam fenomena yang sulit
untuk sepenuhnya dipahami. Untuk mengumpulkan data kualitatif, wawancara dilakukan dengan 20
perusahaan yang pernah membeli di Cv. Primadona & Co. Perusahaan ini berlokasi di Korea, Eropa
dan Timur Tengah.
Faktor penting untuk pembelian kembali adalah permintaan di pasar, kualitas, harga, layanan, respon
cepat. Beberapa perusahaan telah memiliki kualitas terbaik, memiliki hubungan pemasaran, dan telah
menerima kepuasan dari pembelian. Permintaan tergantung pada kebutuhan masing-masing negara.
Kualitas dapat dilihat dari pembakaran yang tidak memancarkan kilau, dapat tahan terbakar hingga 3
hingga 5 jam, dan tidak ada abu putih. Pelanggan mencari harga termurah untuk dibeli. Layanan yang
memuaskan seperti layanan purna jual dan produk yang dijamin menjadi kekuatan untuk menarik
pelanggan untuk membeli kembali.
Perpustakaan Digital ITB