Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) menyajikan hasil data Produk Domestik Bruto
(PDB) Indonesia pada Tahun 2019 dimana Ekonomi Kreatif Indonesia berhasil
menyumbangkan sebesar 11% atau setara dengan 1.200 triliun rupiah terhadap
keseluruhan total PDB nasional. Data tersebut naik secara signifikan setiap tahunnya
sejak Tahun 2010 yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia secara
konstan. Salah satu subsektor yang termasuk dalam Ekonomi Kreatif Indonesia adalah
subsektor Kriya, dimana subsektor ini mendominasi sebagai penyumbang PDB terbesar
Ekonomi Kreatif pada urutan ke tiga setelah subsektor Kuliner dan Fashion. Selain itu
permintaan pasar yang cukup tinggi terhadap produk keluaran sektor bisnis kreatif akhirakhir ini disertai pula dengan naiknya trend “proudly using local” sehingga kebutuhan
atas produk lokal dan bersifat kerajinan tangan pun meningkat di kalangan masyarakat.
Toko Lempung sebagai salah satu merk yang bergerak pada subsektor kriya di Jakarta,
melihat kondisi ini sebagai peluang yang menjanjikan. Namun permasalahan pada
penurunan pendapatan Toko Lempung di Tahun 2019 menjadi suatu kendala tersendiri
untuk aktivitas bisnis yang telah dijalankan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya inovasi
produk dan kegiatan promosi yang dilakukan oleh Toko Lempung.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari strategi pemasaran yang efektif untuk
meningkatkan pendapatan penjualan Toko Lempung dengan menggunakan metode
kualitatif. Studi literatur, analisis internal dan eksternal kemudian diterapkan untuk
menganalisis kondisi dan posisi perusahaan saat ini. Untuk analisis internal Toko
Lempung akan menerapkan Marketing Mix 4Ps dan Analisis STP, sedangkan untuk
analisis eksternal menggunakan Porter’s Five Forces dan Analisis Kompetitor. Alternatif
strategi pemasaran kemudian diperdalam dengan mengumpulkan data dengan observasi
atau benchmarking terhadap pesaing dan wawancara mendalam kepada beberapa
pelanggan.
Data yang sudah terkumpul tersebut kemudian diolah dan dites menggunakan beberapa
strategi pemasaran selama jangka waktu tertentu untuk melihat respon pasar dan
pergerakan data penjualan yang selanjutnya akan diimplementasikan pada bisnis sebagai
solusi untuk jangka waktu panjang.