Transformasi digital telah populer dalam beberapa tahun terakhir terutama dalam layanan
keuangan, di Indonesia, P2P lending telah muncul dan berkembang dengan cepat. Sebagai P2P
lending mampu melakukan layanan pinjaman kredit lebih efisien bagi pelanggan dibandingkan
dengan Bank konvensional. Karena cara yang efisien dan sederhana, ada risiko baru yang
muncul dari P2P lending, yaitu risiko teknologi informasi.
Karena teknologi terus tumbuh pesat di dunia, sebagai situasi saat ini P2P lending di Cina
adalah kacau dan semua pemangku kepentingan kewalahan oleh penipuan yang terjadi,
terutama dalam risiko teknologi informasi, dan di Indonesia bahwa masalah telah Baru saja
terjadi. Studi ini bertujuan untuk memahami proses bisnis dari P2P lending untuk
mengidentifikasi bahwa risiko teknologi infor masi yang mungkin terjadi, dan mengukur risiko
menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP)
Data dikumpulkan melalui kuesioner dan membentuk situs web pemerintah dan perusahaan
P2P lending dan perusahaan financial technology, dan sumber pihak ketiga tambahan seperti
situs web atau laporan untuk publik. Risiko yang telah diidentifikasi akan dianalisis di Excel
secara manual untuk mengukur kemungkinan dan dampak pentingnya setiap risiko. Dengan
hasil akhir adalah strategi mitigasi untuk setiap risiko yang telah diidentifikasi dengan rencana
tindakan yang layak dan bagaimana rencana implementasi berjalan.
Perpustakaan Digital ITB