digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Meningkatnya trend positif atas demand pupuk dalam negeri dan luar negeri, khususnya pupuk NPK, serta dalam rangka peningkatan efisiensi dan daya saing produk, PT Pupuk Kujang memulai proyek pembangunan pabrik pupuk NPK baru, yakni pembangunan Pabrik NPK III dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun. Ketepatan strategi pembangunan Pabrik NPK III, yaitu NPK berbasis amonium-nitrat, sebagai strategi diversifikasi produk perlu dihadapkan dengan alternatif strategi lainnya, yaitu strategi fokus pada pasar NPK berbasis amonium dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui pengembangan pabrik atau pembangunan pabrik baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah proyek pembangunan Pabrik NPK III PT Pupuk Kujang ini layak atau tidak. Pengukuran yang dilakukan meliputi aspek finansial yaitu Payback period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI) dan pengukuran lain yang digunakan untuk mengetahui faktor sensitif terhadap proyek pembangunan Pabrik NPK III PT Pupuk Kujang dengan menggunakan analisis sensitivitas dengan Monte Carlo Simulation. Hasil yang diperoleh dari studi kelayakan studi finansial adalah Net Present Value (NPV) sebesar Rp 71,664,266,374; Internal Rate of Return (IRR) sebesar 16,35%; Payback period (PBP) sebesar 6 Tahun 5 Bulan dan Profitability Index (PI) sebesar 1,30. Sehingga dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan Pabrik NPK III PT Pupuk Kujang ini layak. Berdasarkan analisis sensitivitas faktor – faktor yang mempengaruhi adalah biaya bahan baku dan peningkatan nilai investasi. Kemudian hasil simulasi Monte Carlo menunjukan bahwa investasi yang dilakukan menghasilkan rata-rata NPV sebesar Rp 71,703,896,343, standard deviation Rp 16,128,130,204.29 dengan nilai NPV minimal Rp 19,589,510,619 dan nilai maksimum NPV Rp 123,125,580,377.