PT AAA adalah anak perusahaan Alfa Company, salah satu perusahaan minyak dan gas terintegrasi terkemuka di dunia. PT AAA telah bermitra dengan Indonesia melalui satuan tugas khusus untuk kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi sejak tahun 1920 untuk mengeksplorasi dan memproduksi minyak & gas alam dari ratusan ladang minyak di wilayah Sumatera. PT AAA memiliki seratus persen saham yang dimiliki dan dioperasikan dalam kontrak bagi hasil Roro (PSC) yang berakhir pada tahun 2021. Setelah beroperasi selama lebih dari 90 tahun di Indonesia, PT AAA harus menghasilkan lebih banyak sumur aktif untuk mempertahankan laju penurunan produksi minyak dengan mempertimbangkan jangka waktu EOC yang jatuh tempo pada tahun 2021. Rig cycle time adalah salah satu metrik dan menjadi kontributor utama untuk menentukan ekonomi proyek yang akan berdampak pada biaya dan anggaran. Rig cycle time mewakili efektivitas eksekusi sumur dan juga dapat meningkatkan jumlah workover dan well service (WOWS) yang dapat dieksekusi setiap tahunnya.
Lean Six Sigma digunakan sebagai metodologi penelitian untuk memecahkan masalah. Lean Six Sigma memanfaatkan proses sistematis yang terdiri dari lima langkah yaitu Define, Measure, Analyze, Improve, dan Control atau dikenal luas sebagai DMAIC. Proyek ini dimaksudkan untuk meningkatkan WOWS cycle time dengan menganalisis kontributor utama dalam aktivitas pekerjaan WOWS dan mengembangkan metode yang layak untuk meningkatkan WOWS cycle time. Rata-rata workover and well service cycle untuk setiap pekerjaan adalah 3% lebih tinggi dari rencana awal dan disebabkan oleh aktivitas yang tidak memiliki nilai tambah. Dalam menentukan akar permasalahan, tim melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan personil dari tim engineering dan tim operation untuk memvalidasi proses dan mengekstraksi peluang yang mungkin untuk meningkatkan cycle time dengan menganalisis Trip In Hole / Trip Out Hole (TIH / TOH), proses Why Tree dikembangkan selama pemetaan dan brainstorming.
Analisis program WOWS dengan semua pemangku kepentingan untuk menghilangkan kegiatan yang tidak bernilai tambah selama TIH / TOH. Dan tim proyek menemukan hampir semua program WOWS selalu melakukan run scrapper tanpa analisis menyeluruh tentang manfaat yang dimaksudkan. Dengan mengurangi jumlah kegiatan TIH / TOH diharapkan durasi yang diperlukan untuk melakukan kegiatan TIH / TOH selama pelaksanaan pekerjaan WOWS dapat diminimalkan atau dikurangi.
Penelitian ini menghasilkan pengurangan aktivitas workover dan well service (TIH / TOH) dari 6,4 jam per 1,000 ft menjadi 4,3 jam / 1,000 ft. Cpk proses telah meningkat dari 0,4 menjadi 0,9 dalam jangka waktu 1 bulan. Diperkirakan bahwa proyek penelitian dapat menghemat $ 1,3 juta selama 1 tahun.
Perpustakaan Digital ITB