digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Luthfikal Hakim Addiputra
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2020 TA PP LUTHFIKAL HAKIM ADDIPUTRA_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Peningkatan sistem kegiatan seringkali tidak sebanding dengan pertumbuhan sistem jaringan jalan yang dapat mengakomodir sistem pergerakan. Intensitas bangunan yang diatur dalam pengaturan intensitas pemanfaatan ruang memiliki pengaruh yang sejajar terhadap sistem pergerakan. Ketentuan intensitas bangunan yang tinggi dapat menyebabkan turunnya tingkat pelayanan jalan. Ruas Jalan Margonda Raya di Kota Depok yang berstatus jalan arteri sekunder seringkali mengalami terjadi kemacetan. Hal ini mengindikasikan bahwa ketentuan intensitas bangunan di jalan tersebut belum sesuai dengan kapasitas jalan yang tersedia. Studi ini bertujuan untuk mengkaji intensitas bangunan sepanjang ruas Jalan Margonda Raya Kota Depok berdasarkan kapasitas jalannya. Intensitas bangunan merupakan salah satu bentuk pengendalian pemanfaatan ruang (“zoning”) dan “Development Impact Assessment”. Pengumpulan data diperoleh melalui survei sekunder (misalnya, studi literatur dan data dari institusi), dan survei primer berupa “traffic counting” dan observasi. Studi ini menggunakan analisis perhitungan “level of service” (LOS) eksisting, perhitungan “volume capacity ratio” (VCR) terhadap rencana ketentuan intensitas bangunan, serta perhitungan skenario intensitas bangunan dengan menjadikan kapasitas jalan sebagai konstrain (“supply”). Sedangkan, intensitas bangunan (“demand”) berupa Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang digunakan. Berdasarkan hasil analisis perhitungan VCR, apabila KLB maksimum pada RDTR Kota Depok 2018 - 2038 diterapkan secara menyeluruh, kapasitas jalan yang tersedia tidak akam mampu menampung volume pergerakan yang dihasilkan. Kondisi ruas Jalan Margonda Raya Kota Depok berada pada LOS F (VCR berkisar 3,4 – 8,1). Sehingga, perlu adanya peninjauan kembali terhadap ketentuan yang ada melalui analisis skenario intensitas bangunan maksimum. Peninjauan kembali tersebut juga diperkuat dengan hasil analisis LOS eksisting yang berada di bawah ambang batas (LOS C) untuk beberapa segmen dan arah. Analisis skenario intensitas bangunan maksimum dilakukan dengan mempertahankan fungsi yang telah ditentukan dalam rencana. Hasil analisis menunjukkan bahwa ketentuan intensitas bangunan maksimum pada RDTR perlu diturunkan untuk menunjang sistem jaringan dan sistem pergerakan yang ada.