digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 1 Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 6 Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

PUSTAKA Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

LAMPIRAN Ferio Zjidan Cassane
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Kota Cirebon memiliki beberapa perlintasan kereta api sebidang antara jalan dengan jalan rel, keberadaan perlintasan tersebut mempengaruhi kinerja jalan dan perilaku lalu lintas dikarenakan tingginya frekuensi perjalanan kereta api yang melintasi Kota Cirebon dan volume lalu lintas kendaraan yang menimbulkan potensi tundaan panjang di setiap perlintasan sebidang di Kota Cirebon, untuk melihat penyebab atau permasalahan tersebut diperlukan suatu pendekatan atau analisis yang mendukung akan hal itu diantaranya analisis kapasitas dan derajat kejenuhan untuk mengidentifikasi seberapa besar tundaan yang terjadi pada kendaraan yang didalamnya meliputi analisis kapasitas, derajat kejenuhan dan diperlukan juga analisis perilaku lalu lintas untuk mengevaluasi kualitas pelayanan jalan berdasarkan parameter seperti kecepatan, kepadatan, tundaan, dan hambatan samping yang didalamnya terdapat kecepatan arus bebas serta tundaan lalu lintas dengan gerakan lainnya pada suatu palang pintu perlintasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan urutan prioritas penanganan pada perlintasan sebidang kereta api. Pendekatan yang digunakan adalah mixed methods, dengan pengumpulan data primer melalui pengamatan secara langsung dilapangan, serta data sekunder dari dokumen dan literatur. Hasil analisis tersebut di bobotkan menggunakan metode analisis Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan urutan prioritas perlintasan sebidang yang perlu penanganan lebih lanjut. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel panjang antrian dan tundaan lalu lintas memiliki pengaruh paling signifikan terhadap penurunan kinerja jalan pada lokasi perlintasan sebidang kereta api, di mana hal tersebut sejalan dengan hasil pembobotan oleh para ahli melalui metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Kedua variabel tersebut mencerminkan dampak langsung dari interupsi lalu lintas yang disebabkan oleh aktivitas kereta api, khususnya pada jam-jam sibuk. Sementara itu, variabel lainnya seperti kapasitas jalan dan Level of Service (LOS) menunjukkan kinerja yang relatif baik, dengan hanya dua perlintasan yang teridentifikasi memiliki derajat kejenuhan mendekati kondisi jenuh. Temuan ini menunjukkan bahwa gangguan utama bukan berasal dari keterbatasan fisik ruas jalan, melainkan lebih kepada aspek operasional akibat ivketidakteraturan jadwal kereta. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan manajemen transportasi, khususnya dalam penyusunan kebijakan penanganan perlintasan sebidang di Kota Cirebon yang berbasis pada evaluasi teknis dan pertimbangan empiris.