digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Rahmatul Fajri
PUBLIC yana mulyana

COVER Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Rahmatul Fajri
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman hayati terbesar ke-2 di dunia. Terdapat sekitar 30.000 jenis tanaman dan 2.500 jenis diantaranya merupakan tanaman obat. Namun masih banyak tanaman yang belum diketahui efikasinya secara praklinis atau klinis, salah satunya adalah terung belanda (Solanum betaceum Cav.). Beberapa contoh penggunaan tradisional terung belanda yakni untuk mengobati sakit tenggorokan, mengobati peradangan tonsil, dan menjaga kesehatan hati. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antiinflamasi dan analgesik dari konsentrat jus buah terung belanda serta untuk mengetahui dosis optimumnya. Pengujian aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode paw edema pada tikus dengan 5 kelompok uji, yaitu konsentrat jus buah dosis 0,591; 1,183; 2,365 g/kg BB, pembanding Na-diklofenak 5 mg/kg BB, dan kontrol positif (CMC-Na 1%). Penginduksian radang dilakukan dengan menginjeksikan 0,05 ml ?-carrageenan 1% pada kaki tikus. Setelah itu dihitung nilai persen radang dan persen inhibisinya. Pengujian aktivitas analgesik dilakukan dengan metode writhing test pada mencit dengan 5 kelompok uji, yaitu konsentrat jus buah dosis 0,846; 1,692; 3,384 g/kg BB, pembanding asam mefenamat 65 mg/kg BB, dan kontrol positif (CMC-Na 1%). Penginduksian nyeri dilakukan dengan memberikan asam asetat 1% sebanyak 10 ml/kg BB secara intraperitoneal. Geliatan pada mencit diamati dan dihitung selama satu jam sejak penginduksian. Dosis 0,591 g/kg BB memberikan nilai persen radang yang berbeda bermakna (p<0,05) dengan kelompok kontrol positif setelah 2 jam penginduksian. Dosis uji 0,591 g/kg BB dan 1,183 g/kg BB memberikan nilai persen inhibisi udem yang tidak berbeda bermakna (p<0,05) terhadap kelompok obat pembanding di semua waktu pengamatan. Geliatan kumulatif konsentrat jus buah dosis 0,846; 1,692; 3,384 g/kg BB berturut-turut yaitu 89,75; 109,25; 112. Jumlah geliatan kumulatif dosis 0,846 g/kg BB berbeda bermakna terhadap kelompok kontrol positif (p<0,05). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa konsentrat jus buah memberikan aktivitas antiinflamasi dengan dosis optimum 0,591 g/kg BB tikus dan memberikan aktivitas analgesik dengan dosis optimum 0,846 g/kg BB mencit.