COVER Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Annisa Nurrahmi Az Zahra
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Esha Mustika Dewi
» Gedung UPT Perpustakaan
Jerawat (Acne vulgaris) merupakan penyakit kulit inflamasi kronis akibat kombinasi peningkatan produksi sebum, hiperkeratinisasi folikel, kolonisasi Cutibacterium acnes, dan respons imun berlebih. Terapi antibiotik konvensional sering menimbulkan resistensi bakteri dan iritasi kulit sehingga diperlukan alternatif berbahan alami dengan sistem penghantaran inovatif. Centella asiatica mengandung senyawa bioaktif antiinflamasi dan antibakteri, sedangkan plant-derived exosome-like nanoparticles (PDEN) berpotensi sebagai sistem penghantaran alami yang aman dan efisien. Dengan latar belakang tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi C. asiatica-derived PDEN (CA-PDEN) sebagai kandidat nanokosmetik alami untuk terapi jerawat dengan karakterisasi, uji stabilitas, serta uji aktivitas antiinflamasi dan antibakteri. CA-PDEN diisolasi dari daun C. asiatica melaui proses homogenisasi, sentrifugasi bertahap, presipitasi polyethylene glycol (PEG) 6000 (15%), dan filtrasi. Karakterisasi dengan transmission electron microscopy (TEM) dan nanoparticle tracking analysis (NTA) menunjukkan CA-PDEN memiliki morfologi spherical dengan ukuran rata-rata 186 nm dan ukuran dominan (modal) 135 nm serta konsentrasi partikel mencapai 3,6 × 10¹? partikel/mL dalam rentang 100–300 nm. Hasil bicinchoninic acid (BCA) protein assay menunjukkan kandungan protein isolat mencapai 260,42–1442,08 ?g/mL. Analisis proteomik liquid-chromatography-orbitrap high resolution mass spectrometry (LC-HRMS) mengidentifikasi enzim biosintesis flavonoid (CHS) dan terpenoid (DXS) yang berpotensi antiinflamasi dan antibakteri. Ukuran CA-PDEN stabil selama empat minggu penyimpanan pada suhu -20?. Uji sitotoksisitas pada sel RAW 264.7 dengan MTT assay menunjukkan CA-PDEN tidak sitotoksik (viabilitas sel > 80%) hingga konsentrasi 150 ?g/mL, sedangkan uji internalisasi dengan immunocytochemistry (ICC) PKH67 dan 4’,6-diamidino- 2-phenylindole (DAPI) membuktikan CA-PDEN dapat diinternalisasi oleh sel RAW 264.7 setelah 2 jam inkubasi. Pengukuran produksi NO (nitrit oksida) dengan kit Griess dan kadar sitokin IL-6 dengan enzyme linked immunosorbent assay (ELISA) pada sel RAW 264.7 terinduksi LPS menunjukkan pemberian CA-PDEN mampu menurunkan NO (p<0,05) dan Interleukin-6 (IL-6) (p>0,05) secara optimal pada 40 ?g/mL. Analisis flow cytometry menunjukkan penurunan marker M1 (CD80) pada konsentrasi CA-PDEN 10,20, dan 40 ?g/mL dan peningkatan marker M2 (CD206) pada 10 ?g/mL (p>0,05), menandakan pergeseran ke arah fenotipe antiinflamasi. Uji mikrodilusi terhadap C.acnes menunjukkan penurunan optical density (OD) secara signifikan (p<0,05) pada 9,18 dan 36,73 ?g/mL, meskipun minimum inhibitory concentration (MIC) belum tercapai. Secara keseluruhan, CA-PDEN memiliki karakteristik khas eksosom, stabilitas baik, serta potensi antiinflamasi dan antibakteri sehingga berpeluang dikembangkan sebagai kandidat nanokosmetik alami untuk terapi jerawat.
Perpustakaan Digital ITB