digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Inflamasi adalah respon sistem imunitas terhadap stimulus berbahaya seperti patogen, kerusakan jaringan, senyawa toksik, rangsangan yang merugikan atau iradiasi. Adanya inflamasi dapat menyebabkan respon yang mengganggu dan membuat tidak nyaman, seperti nyeri, panas, kemerahan, dan edema. Pada umumnya digunakan obat antiinflamasi untuk mengurangi rasa tidak nyaman tersebut. Dalam pengobatannya, bahan alam juga menjadi salah satu pendekatan yang banyak diminati karena ketersediaan dan penggunaannya secara tradisional di berbagai negara. Telah banyak penelitian yang menyatakan bahwa metabolit sekunder dalam bahan alam dapat memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi, seperti senyawa flavonoid dan fenol. Salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan senyawa flavonoid tinggi adalah daun jambu biji (Psidium guajava). Di Indonesia, tumbuhan jambu biji tersebar di banyak wilayah dan cenderung mudah tumbuh dimana saja sehingga pemanfaatannya dapat menjadi potensi besar untuk tujuan pengobatan. Inilah yang mendasari dilakukannya penelitian terkait potensi bahan aktif yang berasal dari bahan alam untuk mengatasi inflamasi dari daun jambu biji (Psidium guajava L.) Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji aktivitas antiinflamasi ekstrak dan fraksi daun jambu biji. Penentuan aktivitas antiinflamasi dilakukan dengan metode denaturasi protein dan mengkarakterisasi golongan metabolit sekunder yang terkandung dalam fraksi aktif antiinflamasi. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol 70%. Aktivitas antiinflamasi ketiga ekstrak tersebut diuji dengan metode denaturasi protein. Ekstrak dengan aktivitas antiinflamasi terbaik ditunjukkan oleh ekstrak etanol 70% dengan nilai IC50 sebesar 83,69 ± 3,50 µg/mL. Ekstrak etanol 70% kemudian difraksinasi secara metode kromatografi cair vakum menggunakan elusi gradien dengan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol 96%. Fraksi dengan aktivitas antiinflamasi terbaik ditunjukkan oleh fraksi gabungan 5 (FG5) dengan nilai IC50 sebesar 48,54 ± 6,65 µg/mL. Hasil karakterisasi FG5 dengan penampak bercak universal HsSO4 10% dalam metanol, penampak bercak spesifik FeCl3, sitroborat, dan Liebermann-Burchard. Hasil KLT dengan penampak bercak tersebut menunjukkan bahwa pada fraksi mengandung senyawa golongan fenol, flavonoid, dan triterpenoid. Oleh karena itu disimpulkan bahwa berdasarkan metode denaturasi protein, aktivitas antiinflamasi paling baik ditunjukkan oleh ekstrak etanol 70% daun jambu biji dan fraksi FG5 yang mengandung senyawa golongan fenol, flavonoid, dan triterpenoid. Karakterisasi dan identifikasi lebih lanjut diperlukan dalam pengembangan sediaan antiinflamasi berbasis fraksi aktif tanaman daun jambu biji.