digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Nindya Erni Safitri
Terbatas  TINI SUPARTINI
» Gedung UPT Perpustakaan

Kontaminasi mikroba dari lingkungan merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan pada produk pangan. Salah satu upaya untuk mecegah kontaminasi mikroba tersebut adalah dengan cara pengemasan dengan menggunakan kemasan aktif yang bersifat biodegradable dan mengandung senyawa antimikroba.Rumput laut (seaweed) merupakan salah satu sumber polimer selulosa yang melimpah di Indonesia. Polimer selulosa ini mengandung polisakarida yaang cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai bahan biofilm untuk aplikasi kemasan aktif. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh ekstrak kayu manis yang digunakan sebagai antimikroba pada kemasan aktif berbasis serat rumput laut. Ekstrak kayu manis ditambahkan pada film berbasis serat rumput laut dengan konsentrasi 0%, 1%, 3%, dan 5%. Tahap penelitian ini terdiri dari dua tahap yaitu optimasi kualitas film sebagai kemasan aktif dan aplikasi kemasan aktif pada filet ikan nila. Optimasi kualitas kemasan aktif dilakukan dengan pengujian antimikroba, SEM, uji kuat tarik dan elongasi, dan uji biodegradasi. Sedangkan penentuan pengaruh kemasan aktif terhadap kualitas filet ikan nila yang disimpan pada suhu 0±20C digunakan parameter uji organoleptik dan uji cemaran mikroba. Hasil penelitian terhadap karakteristik film menunjukan bahwa film dengan konsentrasi ekstrak kayu manis 3% merupakan film dengan karakteristik terbaik yaitu memiliki kuat tarik 336,08 N/m dan elongasi sebesar 100%. Selain itu penambahan ekstrak kayu manis dapat menyebabkan adanya rongga pada film sehingga semakin sedikit konsentrasi ekstrak kayu manis yang digunakan maka morfologi film akan semakin baik. Selanjutnya film yang optimum digunakan sebagai kemasan aktif filet ikan nila adalah film dengan penambahan ekstrak kayu manis sebesar 1% dengan ketebalan 0,167±0,002 mm. Berdasarkan uji organoleptik dan mikroba diketahui bahwa filet ikan nila yang dikemas dengan kemasan aktif dan disimpan pada suhu 0±20C masih dalam kondisi baik pada penyimpanan hari ke-6.