digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Secara global, limbah organik kota mencapai sekitar 900 juta ton per tahun dan diperkirakan meningkat 70% pada tahun 2050, menekankan perlunya strategi pengelolaan yang berkelanjutan. Larva lalat tentara hitam (LLTH) adalah serangga yang mampu mengonversi limbah organik menjadi biomassa bernilai tambah yang kaya akan nutrisi. Meskipun kaya nutrisi, komponen minyak LLTH masih belum banyak diteliti, khususnya terkait potensinya dalam produksi senyawa bioaktif. LLTH diketahui mengandung asam lemak fungsional dengan sifat antimikroba dan antioksidan. Meskipun minyak LLTH memiliki potensi menjanjikan untuk aplikasi industri, informasi mengenai profil asam lemak dan bioaktivitasnya dari berbagai strain dan jenis pakan masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi proksimat dan profil asam lemak minyak LLTH dari berbagai strain dan jenis pakan, mengevaluasi aktivitas antimikroba serta antioksidan, serta mengkaji potensi peningkatan bioaktivitas melalui hidrolisis enzimatik menggunakan WCB dari R. oryzae. Hasil uji proksimat LLTH pada penelitian ini menunjukkan kadar air, abu, protein, minyak, dan karbohidrat yang berturut-turut berkisar antara 2.22–4.44%, 6.30–16.97%, 31.74–47.13%, 18.78–50.03%, serta 5.35–17.73%. Komposisi asam lemak LLTH pada penelitian ini didominasi oleh asam laurat (C12:0), asam palmitat (C16:0), asam oleat (C18:1) dan asam linoleat (C18:2). Hasil produksi WCB dari R. oryzae memiliki aktivitas lipase sebesar 134.44 U/g. Hidrolisis minyak LLTH menggunakan WCB dari R. oryzae menghasilkan asam lemak bebas dengan persentase hidrolisis sebesar 79,63 – 87,67%. Ekstrak minyak LLTH memiliki aktivitas antimikroba terhadap B. cereus dengan zona inhibisi sebesar 6.80–12.11 mm yang meningkat pada hidrolisat minyak menjadi 9.38 –16.61 mm, sedangkan pada P. aeruginosa zona inhibisinya sebesar 6.97 – 10.20 mm dan meningkat pada hidrolisat minyak menjadi 8.10 –12.00 mm. Selain itu, nilai IC50 pada aktivitas antioksidan ekstrak minyak LLTH berkisar antara 35.3 – 108.2 mg/mL, sedangkan pada hidrolisat minyak berkisar antara 28.37 – 109.65 mg/mL. Temuan ini menunjukkan bahwa pelepasan asam lemak bebas spesifik melalui hidrolisis dapat meningkatkan aktivitas antimikroba pada seluruh minyak BSFL serta meningkatkan aktivitas antioksidan pada sebagian besar sampel, menyoroti hidrolisis enzimatik sebagai strategi utama untuk mengoptimalkan potensinya sebagai sumber senyawa bioaktif bernilai tinggi.