digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Liquefied Natural Gas (LNG) merupakan natural gas yang diolah sedemikian rupa menjadi bentuk cair untuk tujuan keekonomian dalam transportasinya dan sering digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik maupun bahan baku industry petrochemical. Seiring dengan perkembangan teknologi dan temuan sumur-sumur gas baru, industry LNG berkembang sangat pesat di awal abad ke-20 yang mengakibatkan meningkatnya juga kebutuhan tenaga ahli operasi di industry LNG. PT XYZ sebagai salah satu perusahaan yang telah memproduksi LNG di Indonesia sejak lebih dari 40 tahun yang lalu telah menjadi center of excellence karena memiliki sumber daya manusia yang handal dalam menjaga operasi dan pemeliharaan kilang LNG secara efisien, handal, dan aman. Untuk berbagi pengalama operasi tersebut, PT XYZ telah membantu banyak kilang LNG di dunia untuk mendidik para Pekerjanya menjadi operator yang kompeten melalui pelatihan pengoperasian LNG dengan metode hands-on. Program pelatihan tersebut telah menjadi salah satu diversifikasi bisnis dari PT XYZ selain memproduksi LNG. Namun demikian pertumbuhan kilang LNG yang begitu pesat dalam waktu dekat, dimana kebutuhan operator LNG akan meningkat pesat, tidak akan dapat dimanfaatkan sepenuhnya oleh PT XYZ menjadi bisnis pelatihan. Hal ini tidak lain diakibatkan oleh keterbatasan kapasitas tempat pelatihan di kilang PT XYZ dan tidak memungkinkan untuk dilakukan ekspansi saran pelatihan dimaksud. Mengetahui adanya kesempatan yang besar tersebut yang berpotensi dapat meningkatkan keuntungan perusahaan, PT XYZ mulai mengembangkan rencana investasi baru yaitu pelatihan berbasis digital yang dapat menjadi solusi dari keterbatasan kapasitas pelatihan di kilang PT XYZ. Tujuan dari tugas akhir ini adalah melakukan analisa terhadap rencana investasi baru PT XYZ tersebut sehingga dapat membantu PT XYZ dalam mengambil keputusan investasi. Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal maupun internal, dengan metode Porter’s Five Forces dan VRIO analysis, investasi ini sangat menarik untuk dilaksanakan. Hal ini juga didukung melalui hasil analisa secara keuangan dengan metode capital budgeting dimana menghasilkan NPV yang positif, IRR yang jauh diatas hurdle rate, dan payback period yang sangat singkat. Jadi dapat disimpulkan bahwa rencana investasi baru melalui pengembangan bisnis pelatihan berbasis digital ini layak untuk dilaksanakan. Namun demikian, berdasarkan analisis sensitivitas, diperoleh komponen jumlah peserta pelatihan sebagai komponen yang paling sensitive terhadap kelaikan dari proyek ini. PT XYZ perlu menjaga jumlah peserta pelatihan sebanyak 220 orang dalam kurun waktu 10 tahun.