ABSTRAK Jarister Edwins Silalahi
PUBLIC  COVER
PUBLIC Devi Septia Nurul
BAB I
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
DAFTAR PUSTAKA
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan
Gempa Yogyakarta pada 27 Mei 2006 merupakan salah satu gempa yang
mengakibatkan banyak korban jiwa. Berdasarkan catatan gempa USGS, gempa
bumi tersebut terjadi pada pukul 05:53:58 WIB dengan episenter 7,79o LS dan
110,44o BT, kedalaman 10 km, dan magnitudo sebesar 6,3 Mw. Selain lembaga
USGS, beberapa lembaga lain dan peneliti yang telah melakukan penelitian
terhadap sumber gempa utama memberikan hasil yang berbeda. Jadi, perlu
dilakukan penentuan serta relokasi hiposenter gempa aftershock agar didapatkan
lineasi yang menggambarkan geometri sesarnya. Penelitian ini akan mencoba untuk
mencari penyebab utama gempa Yogyakarta dengan melakukan analisis terhadap
gempa aftershock yang terjadi dari tanggal 21 – 25 Juni 2006. Penelitian dilakukan
dengan menentukan waktu tiba gelombang P dan S terlebih dahulu. Kemudian, data
waktu tiba digunakan untuk menentukan lokasi hiposenter dari gempa susulan
dengan program Hypoellipse yang menerapkan prinsip metode Geiger. Setelah itu,
pemasangan gempa dilakukan menggunakan program Ph2dt. Kemudian akan
dilakukan relokasi hiposenter dengan HypoDD yang menerapkan prinsip metode
Double Difference. Pada penelitian ini ditemukan empat klaster gempa. Klaster
utama pada penelitian ini berarah barat daya – timur laut dengan strike 50o NE dan
dip 80o. Klaster 1 dan 2 memiliki kesejajaran bidang sesar dengan sesar Opak.
Diduga, sesar-sesar tersebut merupakan bagian dari suatu sistem graben. Selain itu,
dilakukan juga perhitungan magnitudo lokal untuk melihat trend magnitudonya.
Hasil yang diperoleh menunjukkan terjadi penurunan magnitudo.