digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Analisis komprehensif dilakukan terhadap rangkaian aftershock M ? 4,9 gempa Mentawai Mw 7,8 25 Oktober 2010 untuk mengidentifikasi karakteristik mekanisme sumber serta pola distribusi aftershock. Mekanisme sumber aftershock diperoleh melalui inversi waveform regional dengan metode Cut-and-Paste (CAP). Kedalaman hiposenter gempa diverifikasi menggunakan pemodelan fase kedalaman teleseismik frekuensi tinggi berdasarkan solusi mekanisme sumber yang telah diperoleh sebelumnya. Metode relokasi relatif korelasi silang gelombang permukaan diterapkan untuk lebih memperbaiki lokasi horizontal episenter. Hasilnya menunjukkan terdapat tiga mekanisme sumber aftershock yang berbeda yaitu tipe sesar naik, sesar turun dan oblique. Aftershock dengan mekanisme sesar naik merupakan tipe interplate yang sebagian besar terdistribusi di luar zona slip coseismic tinggi dan bersesuaian dengan zona afterslip. Heterogenitas friksi yang signifikan di bidang sesar gempa utama ditunjukkan oleh distribusi aftershock di dalam zona slip coseismic tinggi. Satu gempa dengan mekanisme oblique terjadi di bawah batas lempeng menggambarkan transfer stress ke badan volume di sekitar bidang sesar gempa utama. Di area dangkal dekat palung, rupture coseismic gempa utama mencapai ke permukaan dan memicu aktivitas ekstensional yang ditunjukkan oleh klaster aftershock sesar normal. Geometri zona megathrust yang digambarkan melalui lineasi rangkaian aftershock di bawah area rupture gempa utama menunjukkan dip ~9°. Hal ini melengkapi penelitian sebelumnya dan menunjukkan tidak adanya kontrol geometri dalam perilaku rupture gempa Mentawai 2010. Aftershock awal baik klaster interplate maupun outer-rise dipicu oleh peningkatan nilai Coulomb failure stress akibat rupture gempa utama. Evolusi temporal aftershock memperlihatkan pola yang konsisten antara perluasan zona aftershock dengan model migrasi semi-logaritmik yang mengindikasikan kemungkinan adanya peran afterslip dalam pembangkitan aftershock.