PT Badak Natural Gas Liquefaction (NGL) merupakan perusahaan minyak dan gas dengan lebih dari 43 tahun pengalaman dalam pencairan gas alam yang diproduksi oleh Production Sharing Contractors (PSC) di area Kalimantan Timur. Berpengalaman mengoperasikan delapan LNG train, PT badak NGL pernah tercatat sebagai kilang penghasil LNG terbesar di dunia dengan total kapasitas produksi sebesar 22,4 juta ton. Namun demikian, telah terjadi penurunan suplai gas alam sejak 2001 hingga saat ini. Hal ini membuat PT Badak NGL hanya mengoperasikan tiga LNG train saja. Kondisi ini memaksa PT Badak NGL untuk segera berubah menjadi perusahaan yang bersifat mencari keuntungan pada tahun 2017. Salah satu yang dilakukan adalah pemanfaatan fasilitas yang tidak lagi difungsikan untuk perawatan peralatan kilang. Salah satu fasilitas yang diusulkan adalah galangan kapal yang merupakan fasilitas perawatan kapal.
Terdapat empat alternatif mutually exclusive dalam upaya komersialisasi galangan kapal dan tugas akhir ini dimaksudkan untuk menentukan alternatif terbaik yang secara keekonomian dinyatakan layak. Kriteria keekonomian yang dipergunakan adalah Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index (PI), and Discounted Payback Period. Tugas akhir ini juga bertujuan untuk mengevaluasi variable yang sangat mempengaruhi nilai NPV proyek dengan melakukan analisa sensitifitas. Selain itu, analisa skenario juga dipergunakan untuk mengetahui beberapa kemungkinan dampak keekonomian ketika bisnis ini berada pada kondisi terburuk maupun terbaik, Untuk selanjutnya, simulasi Monte Carlo dilaksanakan untuk mengevaluasi seluruh kemungkinan kombinasi kejadian – kejadian di masa depan.
Hasil studi kelayakan ini menyatakan bahwa komersialisasi galangan kapal di PT Badak NGL dengan menggunakan Alternatif-1 adalah layak dengan nilai NPV Rp.8.028.604.576, IRR 22,86%, profitability index 2,26, pengembalian modal 4,3 tahun (5,7 tahun – terdiskon). Dari hasil analisa sensitifitas, diketahui bahwa NPV project sangat sensitif terhadap perubahan unit variable cost. Berdasarkan analisa resiko mempergunakan metode Monte Carlo dengan Microsoft Excel®, didapatkan kemungkinan investasi ini gagal dalam pengembalian modal di bawah 10 tahun hanya sebesar 14,2%. Dalam hal NPV dan IRR, terdapat kemungkinan kegagalan sebesar 10% investasi ini mencapai nilai NPV positif dan 10-11% kemungkinan kegagalan investasi ini mencapai target minimum IRR.
Perpustakaan Digital ITB