digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Kalbe Nutritionals adalah salah satu perusahaan yang bergerak di industri makanan dan minuman sehat. Perusahaan ini merupakan salah satu divisi dari PT.Kalbe Farma,Tbk yang dibentuk pada tahun 1993 dan saat ini telah memiliki lebih dari 13 produk nutrisi yang dikenal di Indonesia. Selama perusahaan didirikan perusahaan menghadapi tantangan baik dari internal maupun eksternal, tidak terkecuali pada Departemen Operasional yang merupakan tumpuan perusahaan dalam proses produksi. Tantangan internal yang dihadapi adalah bagaimana semua lini departemen dapat menyerap visi dan misi perusahaan yang telah dirumuskan sehingga strategi yang dibuat dapat mencapai target perusahaan yang selalu berubah mengikuti permintaan konsumen disertai biaya produksi yang selalu meningkat setiap tahunnya. Sedangkan dari sisi eksternal adalah persaingan dengan perusahaan lainnya yang kompetitive, baik lokal maupun internasional sehingga perlu adanya inovasi produk yang membedakan dengan produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membantu Departemen Operasional dari Kalbe Nutritionals untuk merancang sistem manajemen kinerja yang dapat menerjemahkan visi dan misi perusahaan menjadi strategi dan menciptakan tugas dan tanggung jawab yang jelas untuk memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan. Kerangka Integrated Performance Management System (IPMS) dipilih karena system management kinerja ini cocok dengan proses bisnis di departemen operasional yang tidak menekankan pada aspek financial saja karena departemen ini tidak secara langsung berhubungan dengan investor. Kelebihan lain dari system manajemen kinerja ini adalah desain sederhana yang hanya terdiri dari tiga perspektif yaitu keluaran organisasi, proses internal dan kemampuan sumber daya alam, tetapi memiliki kelengkapan variable yang dapat memenuhi kebutuhan untuk pemangku kepentingan. Hasil dari penelitian ini diusulkan sistem manajemen kinerja baru untuk Departmen Operasional dan dihasilkan 27 indikator kinerja (KPI) yang mempresentasikan visi, misi, strategi dengan melibatkan pemangku kepentingan yang terkait dengan indikator kinerja (KPI). Proses implementasi dari usulan performance management system ini akan dilakukan selama dua bulan dengan proses evaluasi yang dilakukan secara berkelanjutan.