digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) yang bergerak dibidang layanan pos, logistik, keuangan dan properti. Kedua bisnis tersebut mengalami disrupsi digital yang terlihat dari profit yang dihasilkan PT Pos Indonesia selama lima tahun tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan. Salah satu akibatnya adalah banyak aset Pos Indonesia menjadi tidak terpakai dan menjadi beban keuangan karena harus membayar pajak dan perawatan aset. Oleh sebab itu, PT Pos Indonesia membuat anak perusahaan, PT Pos Properti untuk mengelola aset-aset yang menganggur agar bisa dioptimalkan dengan baik dan dapat membantu meningkatkan profit dari PT Pos Indonesia. Gor Merpati yang terletak di Jl. Cikutra, Bandung adalah salah satu aset idle PT Pos Indonesia yang harus dikelola oleh PT Pos Properti Indonesia. Letaknya yang dikelilingi oleh banyaknya perguruan tinggi dan perkantoran, menjadi salah satu alasan bahwa aset Gor Merpati dapat dioptimalkan menjadi rumah kos. Penelitian ini akan menunjukkan analisa kelayakan investasi Gor Merpati menjadi rumah kos dari aspek kelayakan non-keuangan dan aspek kelayakan keuangannya. Aspek kelayakan non-keuangan akan diukur dengan menggunakan aspek teknis, pasar, legal dan lingkungan. Kemudian, keputusan kelayakan investasi yang dianalisa dari aspek keuangan menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Period (PP), Profitability Index (PI) dan analisa risiko. Hasil analisa aspek pasar menunjukkan bahwa bisnis kos-kosan ini memiliki prospek yang besar meski kompetisi kos didaerah Cikutra sangatlah tinggi. Sedangkan hasil yang diperoleh dari studi kelayakan finansial ini adalah proyek ini layak untuk dijalankan. Hasil perhitungan menunjukkan NPV sebesar IDR 4,212,665,395.50; IRR sebesar 15.15%; PP sebesar 9.79 tahun; PI sebesar 1.15. Analisa risiko dengan menggunakan analisa sensitivitas menunjukkan bahwa variabel inflasi, harga dan bunga pinjaman bank mempengaruhi perolehan NPV proyek.