ABSTRAK Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
DAFTAR Gata Aryawan
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
2020 TA PP GATA ARYAWAN_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Indonesia secara geologis terletak pada batas antara Lempeng Benua Eurasia,
Lempeng Samudera Indo-Australia, dan Lempeng Samudra Pasifik. Kondisi
tersebut menyebabkan pertemuan jalur gunung berapi sehingga mengakibatkan
munculnya aktivitas patahan dan gunung api. Salah satu bencana alam yang dapat
diakibatkan dari adanya aktivitas-aktivitas tersebut adalah tsunami. Dalam
beberapa dekade terakhir, telah terjadi bencana tsunami sebanyak 22 kejadian
(BNPB, 2016). Oleh karena itu, diperlukan kesiapsiagaan masyarakat untuk
menghadapi bencana dan meminimalisir kerugian yang ditimbulkan dari bencana
alam tersebut. Salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi rawan
bencana tsunami adalah Provinsi Lampung yang merupakan daerah pesisir yang
berada di kawasan Selat Sunda. Selain itu dalam RTRW Provinsi Lampung
disebutkan bahwa sepanjang pesisir pantai wilayah di Provinsi Lampung
merupakan kawasan rawan bencana tsunami dan gelombang pasang, termasuk
salah satunya Kecamatan Panjang. Dengan demikian, penelitian ini dilakukan
untuk melihat tingkat kesiapsiagaan masyarakat, khususnya rumah tangga yang
terdapat di pesisir Kecamatan Panjang dan mengidentifikasi korelasi antara
karakteristik sosial responden dengan kriteria kesiapsiagaan. Penelitian ini
dilakukan di dua kelurahan, yaitu Kelurahan Panjang Selatan dan Kelurahan
Karang Maritim, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden yang diambil
dengan menggunakan Rumus Slovin. Penelitian ini dilakukan dengan
mengumpulkan data primer menggunakan kuesioner dengan melihat kriteria
kesiapsiagaan yang diadaptasi dari framework kesiapsiagaan rumah tangga yang
disepakati dalam “Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Mengantisipasi
Bencana Gempa Bumi dan Tsunami” yang disusun oleh LIPI-UNESCO/ISDR. Dari
hasil analisis yang dilakukan diperoleh bahwa rumah tangga di pesisir Kecamatan
Panjang memiliki tingkat kesiapsiagaan yang kurang siap dalam menghadapi
bencana tsunami. Selain itu, terdapat korelasi terkait jenis kelamin dan tingkat
pendidikan terhadap pengetahuan dan sikap dalam menghadapi bencana tsunami.
Perpustakaan Digital ITB