digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Industri fesyen adalah industri dengan pertumbuhan cepat, serta subsektor ekonomi kreatif terbesar kedua di Indonesia. Industri fesyan sendiri terbagi menjadi fast fashion dan slow fashion. Industri fast fashion berfokus pada kecepatan dan kuantitas, sedangkan industri slow fashion berfokus pada kualitas dan visi merek. Dengan banyaknya bisnis dan merek, industri fesyen memiliki pasar yang kompetitif di mana banyak merek menjual barang yang sama dengan harga bersaing pada waktu yang bersamaan. Brand fesyen perlu mengembangkan strategi baru untuk menarik perhatian konsumen dengan menciptakan koneksi ke hati mereka. Banyak merek fesyen menggunakan strategi branding emosional untuk melibatkan pelanggan, memikat kebutuhan, aspirasi, dan ego mereka. Emotional Branding didefinisikan sebagai keterlibatan antara merek dan pelanggan untuk menciptakan hubungan emosional yang mendalam, jangka panjang dan intim, yang menciptakan hubungan khusus berdasarkan pengalaman emosional. Di pasar yang sangat kompetitif, Labuan menghadapi pendapatan yang tidak stabil sejak awal bisnis. Masalah ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam aspek produk, harga, tempat, dan promosi. Untuk membantu perusahaan menyelesaikan masalah bisnis, Labuan memerlukan strategi untuk meningkatkan penjualan. Untuk membuat solusi bisnis, Labuan melakukan analisis penelitian menggunakan analisis internal, analisis eksternal, dan analisis pelanggan sebagai proses validasi. Labuan menggunakan analisis STP, dan analisis Marketing Mix 4P untuk mengidentifikasi masalah bisnis internal. Untuk analisis eksternal, Labuan menggunakan Porter's Five Forces dan Analisis Pesaing untuk melakukan pembandingan dengan pesaing lain. Labuan juga melakukan wawancara dengan pelanggan saat ini dan calon pelanggan untuk mendapatkan wawasan, perilaku pelanggan, dan preferensi pelanggan terhadap merek dan produk. Hasil dari analisis disimpulkan menggunakan analisis SWOT untuk mengidentifikasi akar penyebab masalah. Penyebab mendasar masalah bisnis Labuan adalah kurangnya variasi produk; produk tidak sesuai; kurangnya nilai produk; harga produk; kurangnya saluran distribusi; kurangnya variasi alat kegiatan promosi. Labuan juga menemukan bahwa pesaing lain menggunakan branding emosional untuk meningkatkan kinerja bisnis. Solusi bisnis yang diusulkan untuk memecahkan masalah adalah: struktur organisasi baru, formulasi STP baru, strategi bauran pemasaran baru. Labuan menerapkan emotional branding untuk strategi pemasaran; produk, harga, tempat, dan promosi. Empat aspek utama dalam branding emosional adalah sensory experience, story telling, cause-branding, empowerment.