Peningkatan resistensi dan toksisitas antimikroba menyebabkan penggunaan obat
herbal sebagai alternatif pengobatan berbagai penyakit terkait mikroba. Ekstrak
etanol Phyllanthus acidus (L.) Skeels (daun ceremai) memiliki aktivitas
antimikroba terhadap Candida albicans, Esherichia coli, dan Staphylococcus
aureus (Jagessar, 2008). Pada penelitian ini akan diuji aktivitas antimikroba fraksi
ekstrak daun ceremai terhadap bakteri resisten antibiotika [Methicillin-Resistant
Staphylococcus aureus (MRSA), Methicillin-Resistant Coagulase Negative
Staphylococcus (MRCNS), Vancomycin Resistant Enterococcus (VRE)] dan
jamur uji (Candida albicans, Microsporum gypseum, dan Aspergillus niger)
melalui penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM) dan nilai kesetaraan
fraksi terhadap antimikroba pembanding. Simplisia diekstraksi dengan cara
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak difraksinasi dengan cara
ekstraksi cair-cair menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, dan air. Dilakukan
penentuan KHM ekstrak etanol dan fraksi terhadap bakteri dan jamur uji
menggunakan metode difusi agar, kemudian ditentukan nilai kesetaraan fraksi
dengan aktivitas terbaik terhadap antimikroba pembanding (tetrasiklin,
ketokonazol). Nilai KHM ekstrak etanol daun ceremai terhadap VRE, MRCNS,
Candida albicans berturut-turut sebesar 1%, 0,75%, dan 0,05%. Nilai KHM fraksi
etil asetat daun ceremai terhadap MRSA, VRE, MRCNS berturut-turut sebesar
5%, 2,5%, dan 0,63%. Nilai KHM fraksi etil asetat daun ceremai (terpilih dengan
aktivitas terbaik) terhadap Aspergillus niger, Candida albicans, dan Microsporum
gypseum sebesar 5%, 0,08%, dan 2,5%. Aktivitas 1 mg fraksi etil asetat daun
ceremai setara dengan 0,05 ?g, 0,36 ?g, dan 0,92 ?g tetrasiklin terhadap MRSA,
VRE, dan MRCNS. Aktivitas 1 mg fraksi etil asetat daun ceremai setara dengan
0,32 ?g, 0,01 ?g, dan 0,03 ?g ketokonazol terhadap Aspergillus niger, Candida
albicans, dan Microsporum gypseum. Ekstrak daun ceremai memiliki aktivitas
terhadap VRE, MRCNS, Candida albicans. Fraksi etil asetat daun ceremai
memiliki aktivitas antimikroba yang terbaik terhadap MRSA, VRE, MRCNS,
Aspergillus niger, Candida albicans, dan Microsporum gypseum.
Perpustakaan Digital ITB