digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Deffy Andiyani
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Saat ini penggunaan antibiotik dalam penanganan penyakit infeksi mengalami penurunan keefektifan terapi karena peningkatan resistensi antibakteri. Pengembangan sumber antibiotik baru yang berasal dari bahan alam dilakukan untuk mengatasi hal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan sumber antimikroba dari jamur endofit alga laut dan menentukan aktivitasnya melalui penentuan nilai konsentrasi hambat minimum (KHM), konsentrasi bakterisid minimum (KBM), dan konsentrasi fungisid minimum (KFM). Isolasi jamur endofit dilakukan pada beberapa sampel alga dari perairan Pulau Samalona. Isolat jamur murni difermentasi menggunakan shaker selama 21 hari kemudian difiltrasi. Bagian filtrat berupa kultur media diekstraksi cair-cair dan bagian miselium dimaserasi selama 24 jam dengan pelarut etil asetat. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan pada ekstrak kering dengan metode difusi agar menggunakan kertas cakram. Ekstrak yang menunjukkan aktivitas ditentukan nilai KHM dan KBM/KFM dengan metode mikrodilusi terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 8739, Staphylococcus aureus ATCC 6538, dan jamur Candida albicans ATCC 10231. Dari penelitian ini diperoleh 10 jenis jamur yang diberi kode FSMLN 1 hingga FSMLN 10. Aktivitas antibakteri terbesar ditunjukkan oleh ekstrak kultur miselium FSMLN 1 terhadap bakteri S. aureus dengan KHM 32 µg/mL dan KBM 256 µg/mL. Aktivitas antijamur terbesar ditunjukkan oleh ekstrak kultur miselium FSMLN 1 terhadap jamur C. albicans dengan KHM 32 µg/mL dan KFM 128 µg/mL. Hasil ini menunjukkan ekstrak kultur miselium FSMLN 1 berpotensi untuk dikembangkan sebagai sumber senyawa antimikroba .