digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sy Zumri Arza
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Sy Zumri Arza
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perairan Selat Karimata merupakan perairan dengan tingkat kesuburan yang tinggi berdasarkan kelimpahan klorofil-a dan sumberdaya perikanannya. Perairan ini termasuk dalam WPP 711 yang berada pada posisi ketiga di Indonesia (setelah WPP 718-Laut Arafura dan WPP 572-Samudra Hindia di bagian barat Sumatra dan Selat Sunda) . Tujuan penelitian ini yaitu mengkaji variabilitas konsentrasi klorofil-a menggunakan data citra satelit Aqua MODIS secara spasial maupun temporal serta melihat hubungannya dengan hasil tangkapan ikan pelagis kecil. Penelitian ini menggunakan data citra satelit Aqua MODIS level-3 berupa konsentrasi klorofil-a dan SPL serta data hasil tangkapan ikan yang didaratkan di PPN Pemangkat dan PPN Tj. Pandan. Rentang data citra satelit dari tahun 2008-2018. Daerah kajian terbagi menjadi 8 titik pengambilan data yang tersebar di Perairan Selat Karimata. Hasil penelitian menunjukkan secara temporal, klorofil-a di Perairan Selat Karimata cenderung tinggi pada musim barat dan musim timur (tertinggi bulan Juli) sedangkan SPL cenderung tinggi pada musim peralihan 1 dan peralihan 2 (tertinggi bulan Mei). Pengaruh IOD dan ENSO terhadap sebaran klorofil-a tidak signifikan dengan rata-rata korelasi sangat rendah (r<0,1). Pengaruh monsun Pasifik barat laut dan monsun Australia cukup kuat di perairan lepas pantai dengan korelasi masing-masing sebesar -0,52 dan 0,61. Korelasi antara klorofil-a dengan SPL yaitu -0,14 (sangat rendah). Curah hujan berpengaruh terhadap distribusi klorofil-a dengan korelasi cukup kuat di titik 4 (r=-0,47) dan titik 6 (r=0,44) yang dekat muara sungai. Secara spasial, konsentrasi klorofil-a di pesisir timur Sumatra dan barat Kalimantan cenderung tinggi karena pengaruh musiman dengan rata-rata klimatologi bulanan klorofil-a yang tinggi pada bulan Desember-Februari dan bulan Juni-Agustus. Korelasi klorofil-a terhadap CPUE ikan di PPN Pemangkat menunjukkan nilai yang tinggi pada musim peralihan 1 (r=0,39) untuk Ikan Layang dan musim peralihan 2 (r=0,42) untuk Ikan Selar. Sedangkan di PPN Tj. Pandan, korelasi klorofil-a dengan CPUE Ikan Tembang dan Selar cenderung tinggi pada musim timur dengan korelasi sebesar -0,35 dan -0,16. Adapun korelasi SPL terhadap CPUE ketiga jenis ikan cenderung tinggi pada musim barat. Korelasi SPL dengan Ikan Layang dan Selar di PPN Pemangkat yaitu 0,31 dan 0,36 sedangkan korelasi SPL dengan CPUE Ikan Tembang dan Selar di PPN Tj. Pandan sebesar -0,34 dan -0,42.