digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ken Dedes
Terbatas  Devi Septia Nurul
» Gedung UPT Perpustakaan

Suhu permukaan laut (SPL) merupakan salah satu parameter oseanografi penting dalam memahami dinamika lingkungan laut dan pesisir, termasuk ekosistem sensitif seperti terumbu karang. Karang sangat dipengaruhi oleh variabilitas SPL, terutama dalam hal laju pertumbuhannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren SPL di Teluk Banten dan hubungannya terhadap laju pertumbuhan linear tahunan karang Porites, serta keterkaitannya dengan fenomena iklim ENSO dan IOD. Sebanyak enam sampel karang Porites dari tiga lokasi, yaitu Pulau Panjang (PPSBP1), Pulau Kalih (PKS1P1, PKS1P2, dan PKS2P1), dan Pulau Tunda (PTS1P1 dan PTS2P2) dikumpulkan menggunakan metode grab sampling untuk memperoleh struktur pertumbuhan yang utuh. Analisis pertumbuhan dilakukan berdasarkan pencitraan CT-Scan (dengan perangkat lunak ImageJ) dan X-Ray (menggunakan CoralXDS). Data SPL terdiri dari hasil pengukuran in situ menggunakan logger HOBO U24 dan Tidbit V2 di sekitar Pulau Panjang, serta data satelit OISST (Optimum Interpolation Sea Surface Temperature) dengan resolusi harian dari Januari 2009 hingga Desember 2024. Data SPL tahunan diperoleh dengan merata-ratakan data satelit harian yang telah direkonstruksi. Hasil menunjukkan tren kenaikan SPL sebesar 0,0017°C/tahun selama periode tahun 2009 – 2024. Laju pertumbuhan linear tahunan karang bervariasi antar lokasi dan individu, dengan kisaran 0,826 – 1,24 cm/tahun dan umur koloni antara 3 – 16 tahun. Analisis statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan pertumbuhan antar transek maupun antar metode, sehingga transek dengan deviasi terkecil dari ImageJ dipilih sebagai representatif. Pada periode 2012 – 2024, rata-rata pertumbuhan linear tahunan tertinggi tercatat pada koloni karang PPSBP1 (1,120 cm/tahun), diikuti oleh PKS1P2 (0,865 cm/tahun), dan PTS2P2 (0,771 cm/tahun). Ketiga koloni tersebut menunjukkan tren penurunan pertumbuhan tahunan, dengan nilai penurunan tertinggi terjadi pada PKS1P2 sebesar 0,0194 cm/tahun. Korelasi antara SPL dan laju pertumbuhan karang menunjukkan variasi antar lokasi. Di Pulau Panjang, hubungan lemah namun signifikan (r = 0,179; p-value = 0,031), sedangkan di Pulau Kalih hubungan lemah dan tidak signifikan (r = -0,178; p-value = 0,561). Di Pulau Tunda, korelasi negatif sedang mendekati signifikan (r = -0,598; p-value = 0,0559), mengindikasikan kecenderungan penurunan pertumbuhan seiring SPLii meningkat. Korelasi SPL dan indeks ONI dan DMI menunjukkan korelasi lemah dan tidak signifikan, masing-masing r = 0,314 dan r = -0,277 (p-value > 0,05), menunjukkan variabilitas SPL di Teluk Banten tidak secara langsung dipengaruhi oleh fenomena ENSO maupun IOD. Selain itu, variabilitas pertumbuhan tahunan karang Porites di Teluk Banten menunjukkan respons yang tidak seragam terhadap fenomena iklim ENSO dan IOD selama periode 2012 – 2024.