Permintaan buah salak pondoh baik untuk pasar domestik maupun pasar
mancanegara mengalami peningkatan. Kendala dalam mengonsumsi buah salak
adalah kulit buah salak yang memiliki tekstur tajam dan bersisik mempersulit
konsumen dalam penyajiannya. Selain itu buah salak mudah rusak dan memiliki
umur simpan pendek. Edible coating merupakan salah satu cara yang dapat
digunakan untuk mempertahankan kualitas dan umur simpan buah salak pondoh
tanpa kulit. Pati jagung merupakan bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan
edible coating yang mudah didapatkan dan murah serta memiliki sifat higroskopis
yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektivitas pengaplikasian
edible coating pati jagung dengan variasi konsentrasi dan suhu penyimpanan
terhadap kualitas buah salak pondoh tanpa kulit berdasarkan nilai organoleptik dan
sifat fisikokimianya. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode
eksperimental dengan 4 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Perlakuan terdiri
dari konsentrasi pati jagung 1%, 2%, 3%, dan tanpa perlakuan coating yang
disimpan pada suhu dingin (7°C) dan suhu ruang (25°C). Pengamatan dilakukan
pada hari ke-0, 2, 4, 6, 8, dan 10. Parameter pengamatan meliputi uji organoleptik
(warna, aroma, tekstur, rasa), susut bobot, kekerasan, Total Padatan Terlarut (TPT),
Derajat Keasaman (pH), dan Browning Index (BI).. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perlakuan pati jagung dengan konsentrasi 3% pada edible coating buah
salak pondoh tanpa kulit mampu mempertahankan warna, aroma, dan kekerasan
serta menekan susut bobot hingga hari ke- 10, namun tidak berpengaruh nyata
terhadap tekstur, rasa, TPT, pH, dan browning index pada penyimpanan suhu
dingin (7°C).
Perpustakaan Digital ITB