COVER Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Pratama Rizky Nugraha
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  D. Budina
» Gedung UPT Perpustakaan
Ampas kopi merupakan limbah dari proses pembuatan kopi. Di Indonesia, konsumsi
kopi terus mengalami peningkatan setiap tahunnya tanpa adanya upaya pemanfaatan ampas
kopi. Torefaksi Basah adalah proses termokimia dengan menggunakan air pada temperatur
dan tekanan tinggi dan pada penelitian lain telah dapat menghasilkan bahan bakar padat
berkualitas tinggi. Hasil-hasil tersebut memperkuat alasan melakukan penelitian mengenai
peningkatan kualitas ampas kopi menggunakan proses torefaksi basah. Untuk meningkatkan
kemampuan transpor produk torefaksi basah, dilakukan pembriketan tanpa perekat agar
densitas produk meningkat.
Pada penelitian ini, pemrosesan divariasikan pada rentang temperatur 150–200
C
serta waktu tunggu 0 dan 30 menit. Produk proses torefaksi basah lalu dibriket pada tekanan
500–1500 bar. Produk torefaksi basah dan briket kemudian dilihat karakteristiknya, yaitu
nilai kalor, kandungan nitrogen, massa jenis dan ketahanan briket. Dengan melihat
karakteristik dari produk yang dihasilkan, dipilihlah parameter yang paling baik dari proses
torefaksi basah dan pembriketan dengan mempertimbangkan kesetimbangan energi proses
dalam bentuk “self-sustainability ratio”.
Hasil percobaan menunjukkan bahwa proses torefaksi basah pada temperatur 175 C
dengan waktu tunggu 30 menit menghasilkan produk yang memiliki nilai kalor di atas
batubara subbituminus C, yaitu sebesar 31.930,18 kJ/kg. Kandungan nitrogen produk serupa
dengan kandungan nitrogen pada batubara yaitu (1,03%). Produk padatan dari proses tersebut
dapat dibriket dengan tekanan 500 bar dan memiliki ketahanan di atas standar dengan nilai
DSI 94,23% yang memenuhi standar ketahanan briket.
Perpustakaan Digital ITB