digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Ghaida Hannan Priena.pdf
PUBLIC Open In Flip Book Lili Sawaludin Mulyadi

Minyak jelantah dapat didaur ulang menjadi bahan baku biodiesel. Minyak jelantah perlu dimurnikan terlebih dahulu untuk menyisihkan kadar asam lemak bebas, salah satunya dengan cara adsorpsi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah minyak hasil adsorpsi menggunakan karbon aktif dari ampas kopi dapat digunakan sebagai bahan baku biodiesel. Preparasi karbon aktif dari ampas kopi (CGAC) dilakukan dengan cara pengeringan, ekstraksi minyak, karbonisasi, dan aktivasi menggunakan ZnCl2 dan HCl. CGAC akan dikarakterisasi berdasarkan parameter kadar air, kadar abu, daya serap iodin, morfologi, dan gugus fungsi. CGAC kemudian digunakan pada proses pemurnian minyak jelantah melalui proses adsorpsi dengan variasi waktu kontak 30-240 menit dan dosis adsorben 5%; 10%; dan 15%. Minyak jelantah hasil pemurnian kemudian dilakukan pengujian kadar asam lemak bebas menggunakan metode titrasi asam basa. Selain itu, minyak hasil adsorpsi dengan kadar asam lemak terendah akan diuji lebih lanjut menggunakan parameter kadar air, kadar kotoran, dan bilangan yodium berdasarkan SNI 01- 2901-2006 tentang Minyak Kelapa Sawit Mentah (Crude Palm Oil). Berdasarkan hasil karakterisasi karbon aktif, dipilih CGAC_600 karena memiliki daya serap yang paling tinggi. Hasil pengujian SEM menunjukkan pada permukaan CGAC sudah terbentuk pori-pori bersih yang merupakan tempat terjadinya penjerapan adsorbat. Hasil percobaan menunjukkan adsorpsi menggunakan CGAC dapat menyisihkan asam lemak bebas dengan kondisi optimum tercapai pada kondisi dosis adsorben 15% dan waktu kontak 210 menit dengan tingkat penyisihan asam lemak bebas dari minyak jelantah adalah 78,26%. Model isoterm dan model kinetika yang paling sesuai untuk menggambarkan proses adsorpsi penelitian ini berturut-turut adalah model isoterm Freundlich dan kinetika pseudo-second order. Minyak jelantah yang telah melalui proses adsorpsi pada kondisi optimum telah memenuhi persyaratan mutu untuk bahan baku biodiesel berdasarkan SNI 01-2901-2006. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa minyak jelantah hasil pemurnian menggunakan karbon aktif dari ampas kopi berpotensi untuk digunakan sebagai bahan baku biodiesel.