digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK = Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

COVER = Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 - Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 - Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 - Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 - Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 - Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA = Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

LAMPIRAN - Ridwan Jonifer Simamora
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Ampas kopi merupakan salah satu biomassa yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi di Indonesia karena memiliki potensi jumlah dan nilai kalor yang tinggi. Pemanfaatan ini memiliki kekurangan yaitu pembakaran ampas kopi menghasilkan polusi NOx yang relatif tinggi karena kandungan nitrogennya tinggi. Penelitian terdahulu menunjukkan manfaat torefaksi basah ampas kopi yang menghasilkan produk padat dengan kandungan nitrogen yang lebih rendah dan nilai kalor yang lebih tinggi pada beberapa parameter. Pada penelitian ini dilakukan optimasi parameter torefaksi basah ampas kopi menjadi bahan bakar padat yang memiliki kandungan nitrogen yang rendah sehingga potensi polusi NOx lebih kecil. Pada penelitian ini dilakukan ekperimen torefaksi basah ampas kopi pada berbagai parameter. Karakteristik produk yang ditinjau massa produk padat, nilai kalor dan kandungan nitrogen. Dilakukan juga perhitungan kemandirian energi (self-sufficiency) proses torefaksi basah. Untuk mendapatkan nilai karakteristik pada rentang temperatur 140 – 200 °C dan waktu tunggu dari 0 – 30 menit, maka dilakukan pemodelan persamaan secara statistika. Dari hasil tersebut kemudian dilakukan optimasi parameter. Hasil optimasi parameter adalah temperatur 160 °C dan waktu tunggu 0 menit. Dengan parameter tersebut, produk padat torefaksi basah memiliki massa dengan yield sebesar 59,48%, nilai kalor sebesar 25,07 MJ/kg, kandungan nitrogen sebesar 0,84% dan self-sufficiency sebesar 93,87%. Kandungan nitrogen pada produk padat lebih rendah dan nilai kalor lebih tinggi dibanding batu bara subbituminus B namun nilai self-sufficiency masih lebih rendah dari 100% sehingga dibutuhkan energi tambahan untuk torefaksi basah ampas kopi.