digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak - Fiona Fidelia Dacosta
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Limbah kain katun merupakan salah satu jenis limbah yang banyak dihasilkan oleh industri tekstil dan dapat menyebabkan dampak lingkungan yang signifikan jika tidak dikelola dengan baik. Melalui torefaksi basah, limbah kain diharapkan dapat diubah kembali menjadi benang. Proses torefaksi basah menggunakan air bertekanan dalam kondisi subkritis untuk menguraikan limbah menjadi produk baru yang dapat dipintal menjadi benang. Dalam penelitian ini, proses torefaksi basah dilakukan menggunakan katalis dengan konsentrasi 0,17 – 2,72 mol, temperatur 110 – 155 ºC, dan waktu tinggal 0 dan 60 menit. Variasi parameter ini dieksplorasi untuk menentukan pengaruhnya terhadap kekuatan kain agar dapat menentukan kelayakannya untuk diolah lebih lanjut menjadi benang. Penentuan parameter optimal pengujian dilakukan dengan mempertimbangkan biaya proses torefaksi basah dan kekuatan kain yang dihasilkan. Dari hasil pengujian didapatkan bahwa torefaksi basah limbah kain katun dengan konsentrasi katalis dan temperatur tinggi serta waktu tinggal lama dapat menurunkan kekuatan kain. Namun, penggunaan konsentrasi katalis yang tinggi dan temperatur tinggi memerlukan biaya dan energi yang lebih besar. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kondisi optimal untuk pengolahan limbah kain katun tercapai pada konsentrasi katalis sebesar 0,17 mol, temperatur kerja 125 ºC, dan waktu tinggal selama 60 menit. Kondisi ini dipilih karena mampu menghasilkan kekuatan kain sebesar 0,385 MPa dengan biaya keseluruhan proses sebesar Rp 1.812,00 per jam. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penguraian limbah kain katun menggunakan torefaksi basah dapat dilakukan dengan biaya proses dan konsentrasi katalis yang rendah, walaupun prosesnya memerlukan waktu yang cukup lama.