digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ajraini Nazli
Terbatas Open In Flip Book Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Ajraini Nazli
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Penentuan konstanta Hubble telah menjadi salah tujuan besar dalam pengamatan astrofisika selama hampir seratus tahun. Kemajuan luar biasa telah dicapai dalam beberapa tahun terakhir menggunakan dua pendekatan, yaitu tangga jarak pada redshift rendah dan pendekatan kosmologis seperti pengamatan cosmic microwave background (CMB), pada redshift tinggi. Dua pendekatan tersebut menunjukkan ketidakcocokan pada nilai ????0. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk memperkecil galat pengukuran konstanta Hubble, khususnya pada penentuan dengan menggunakan tangga jarak, karena ketidakpastian penentuan jarak pada anak tangga yang lebih bawah akan merambat ke anak tangga yang lebih tinggi. Tugas Akhir ini mengulangi pekerjaan yang dilakukan oleh Dhawan et al. (2018), yaitu menggunakan SN Ia pada panjang gelombang inframerah dekat (NIR) di pita J untuk menentukan nilai ????0. Selain itu juga ditambahkan 2 SN Ia kalibrator baru dan memanfaatkan hubungan periode-luminositas Cepheid di LMC, yang diperbarui oleh Riess et al. (2019), dalam menentukan modulus jarak SN Ia. Data SN Ia yang digunakan diperoleh dari Riess et al. (2016) untuk SN Ia kalibrator dan berbagai sumber literatur untuk SN Ia Hubble flow. Supernova-supernova tersebut diseleksi dan kemudian dilakukan fitting terhadap kurva cahayanya dengan menggunakan sofware SnooPy. Tidak dilakukan koreksi terhadap bentuk dan warna supernova, seperti yang standar dilakukan pada kurva cahaya optik, karena ekstingsi yang kecil pada pengamatan NIR. Penentuan nilai konstanta Hubble dilakukan dengan memanfaatkan statistika Bayesian dengan metode Markov Chain Monte Carlo (MCMC) dengan algoritma Affine invariant. Penentuan nilai konstanta Hubble dalam Tugas Akhir ini memberikan hasil sebesar ????0=70,65?1,91+1,96 km/s/Mpc hingga ????0=75,12?1,98+2,05 km/s/Mpc, bergantung pada jumlah sampel SN Ia kalibrator yang dilibatkan dan hubungan periode-luminositas SN Ia yang digunakan. Penentuan ????0 dalam Tugas Akhir ini menghasilkan ketidakcocokan sebesar 0,95? – 3,36? dengan hasil pengamatan CMB oleh Planck collaboration (2018) dengan ????0=67,37 ±0,54 km/s/Mpc.