Distribusi posisi, kecepatan, dan warna bintang di sekitar matahari dikompilasi
dari berbagai katalog pilihan, yaitu Gaia DR3, RAVE6, APOGEE-2 (SDSS), GALAH3,
dan LAMOST7. Bintang-bintang deret utama dari kelas spektrum A, F dan
G awal digunakan sebagai penelusur untuk mendapatkan profil kerapatan jumlah
vertikal dan profil distribusi kecepatan vertikal, yang kemudian digunakan untuk
menentukan distribusi materi gelap di sekitar matahari dari persamaan Poisson dan
model Bahcall. Penelusur dibagi menjadi 15 kategori berdasarkan warna, dengan
total terdapat total ? 50 000 bintang.
Dari data yang diperoleh, diuji tiga hipotesis yang mendeskripsikan distribusi
materi dan hukum gravitasi di Galaksi. Hipotesis ini diuji melalui proses pencocokan
fitting, menggunakan metode MCMC implementasi Affine Invariant yang ditulis
dalam bahasa pemrograman Rust. Hasil dari MCMC menunjukkan bahwa kerapatan
materi gelap di sekitar matahari berkisar antara 0.83×10?2M? pc?3 hingga
6.81 × 10?2M? pc?3, bergantung pada penelusur yang digunakan.
Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan nilai faktor bayes dan probabilitas
posterior prediktif. Dari analisis ini, didapatkan kesimpulan bahwa model Galaksi
yang berisi materi gelap halo lebih memungkinkan dibandingkan dengan model yang
tidak memperhitungkan materi gelap.
Pada hipotesis tanpa melibatkan materi gelap, hukum gravitasi yang digunakan
adalah modifikasi dinamika newton (MOND) Milgrom. Didapatkan bahwa parameter
percepatan a0 pada hipotesis MOND adalah (1.18 ± 0.13) × 10?10 m s?2, cocok
dengan hasil penelitian sebelumnya yang menggunakan kurva rotasi galaksi.