Bandara Internasional Soekarno-Hatta adalah bandara terbesar di Indonesia dan juga yang paling kompleks dari semuanya. PT Angkasa Pura II atau APII adalah perusahaan milik negara yang mengelola dan mengoperasikan Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Dengan lalu lintas penumpang dan penerbangan yang terus meningkat setiap tahun, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menghadapi begitu banyak masalah dan kasus operasional yang bermasalah yang perlu diselesaikan dengan cepat dan tepat. Salah satu masalah bisnis yang dihadapi SHIA adalah ketidakteraturan yang terjadi setiap hari.
Dalam penelitian ini, operasi yang tidak teratur dianalisis untuk membuat strategi yang tepat dalam menangani masalah menggunakan pendekatan kualitatif. Metode untuk menganalisanya adalah dengan menggunakan fish bone diagram untuk mengidentifikasi akar penyebab dan ketika potensi penyebab diketahui, pendekatan analisis pemangku kepentingan digunakan dan dilanjutkan dengan analisis human capital. Selain itu, pendekatan untuk menganalisis proses bisnis juga digunakan untuk mengidentifikasi adanya hubungan yang hilang antara konsep implementasi ACDM dan kondisi saat ini.
Solusi bisnis adalah menerapkan konsep ACDM di AOCC yang akan membantu perusahaan untuk memantau dan mengevaluasi keberhasilan operasional untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja APII. Metode yang digunakan sebagai solusi bisnis adalah kerangka kerja Change Management dan Integrasi Sistem Operasional. Target KPI unit AOCC adalah kinerja tepat waktu (OTP) Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pengambilan keputusan oleh mitra ACDM difasilitasi oleh berbagi informasi yang akurat dan tepat waktu dan dengan prosedur, mekanisme dan alat yang disesuaikan. APII dan semua pemangku kepentingan yang beroperasi di bandara perlu dan harus berkolaborasi untuk mengatasi masalah saat ini dan mencegah mereka datang lagi di masa depan.
Perpustakaan Digital ITB