Kecelakaan pada kereta api sebagian besar disebabkan oleh kelalaian masinis
yang mengemudikan kereta api dalam keadaan lelah, mengantuk, dan tidak
waspada. Keadaan tersebut disebabkan oleh tidur yang tidak cukup pada sebelum
masinis melaksanakan tugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengkuantifikasi
besar pengaruh durasi tidur pada masinis sebelum melaksanakan tugas terhadap
performansi mengemudi, serta menentukan besar pengaruh faktor kelelahan,
tingkat kantuk, dan atensi masinis saat mengemudikan simulator kereta api
dengan rute monoton. Performa masinis merupakan variabel laten yang dijelaskan
oleh indikator speeding (banyak pelanggaran batas kecepatan), sehingga performa
akan lebih baik saat nilainya lebih kecil. Dalam penelitian ini digunakan
pemodelan dengan Structural Equation Modeling (SEM) untuk mengkuantifikasi
faktor-faktor tersebut, serta indikator-indikator yang dapat menjelaskan faktorfaktor
tersebut. Secara struktural, diperoleh hasil bahwa performa masinis dalam
mengemudikan simulator kereta api dengan rute monoton dipengaruhi oleh faktor
durasi tidur, kantuk, kelelahan, dan atensi dengan koefisien jalur masing-masing
sebesar -0,90, 0,38, -0,12, dan 0,05, artinya durasi tidur merupakan faktor yang
paling mempengaruhi performansi masinis. Keempat faktor yang tersebut dapat
menjelaskan tingkat performansi masinis sebesar 96,2%.
Perpustakaan Digital ITB