Industri perbankan digital di Indonesia telah mengalami transformasi yang
signifikan, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mempercepat adopsi layanan
keuangan digital. Studi ini menyelidiki dampak Loan to Deposit Ratio (LDR), NonPerforming
Loan (NPL), dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas, yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Analisis data dilakukan
menggunakan Structural Equation Modeling - Partial Least Squares (SEM-PLS)
berdasarkan data keuangan yang mencakup periode 2021 hingga Q3 2024.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa LDR memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA, yang menekankan peran strategi pinjaman yang efektif
dalam meningkatkan profitabilitas. Sebaliknya, NPL dan CAR menunjukkan
pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA, yang menunjukkan bahwa
pengaruhnya dapat dimoderasi oleh praktik manajemen risiko dan efisiensi modal.
Hasil ini menyoroti pentingnya meningkatkan kebijakan pinjaman, memperkuat
mitigasi risiko, dan mengoptimalkan pemanfaatan modal untuk mempertahankan
profitabilitas yang berkelanjutan dalam perbankan digital.
Studi ini menawarkan wawasan praktis bagi bank digital untuk meningkatkan
kinerja keuangan mereka dengan berfokus pada pengoptimalan LDR, peningkatan
sistem penilaian kredit, dan pengelolaan likuiditas secara efektif. Rekomendasi
yang diberikan meliputi memprioritaskan pinjaman UKM, memanfaatkan
perangkat penilaian risiko berbasis AI, dan mendiversifikasi sumber pendapatan.
Lebih jauh, penelitian ini memberikan kontribusi teoritis pada model profitabilitas
perbankan dan menawarkan arahan strategis bagi para pembuat kebijakan dan
lembaga keuangan yang menavigasi lanskap perbankan digital yang terus
berkembang.