Sebagai perusahaan konsultan baru, PT Aksamaia Rekta Nusa (Aksamaia) menghadapi tantangan kesulitan dalam mengelola proyek dengan baik. Beberapa proyek baru-baru ini mengalami penurunan margin laba aktual dibandingkan dengan apa yang direncanakan pada awalnya. Selain itu, beberapa kali terjadi keterlambatan penyelesaian proyek. Penelitian ini bertujuan untuk membantu Aksamaia meningkatkan margin laba proyeknya dengan meningkatkan manajemen proyek di perusahaan. Untuk meningkatkan manajemen proyek di Aksamaia, penulis perlu mengumpulkan data dan informasi untuk mengetahui kondisi yang ada. Untuk mengantisipasi tipe data yang dibutuhkan dan ketersediaan data, penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Penulis mengumpulkan data primer dengan melakukan observasi operasional harian perusahaan, Focus Group Discussion (FGD) dan wawancara dengan manajemen Aksamaia dan karyawan. Penulis kemudian menganalisis manajemen proyek di Aksamaia dengan menggunakan 10 Knowledge Areas dari PMBOK® Guide sebagai referensi. Current Reality Tree (CRT) digunakan untuk melakukan analisis root cause dan menemukan penyebab utama dan pendekatan Project Management Body of Knowledge (PMBOK) dari Project Management Institute digunakan sebagai referensi untuk menemukan alternative solusi. Penulis kemudian menyusun beberapa alternative solusi dan mendiskusikannya dengan manajemen perusahaan yang kemudian menentukan tiga kriteria utama untuk memprioritaskan solusi alternatif yang akan diterapkan. Berdasarkan analisis menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP), ditemukan tiga alternatif solusi yang memiliki persentase tertinggi untuk meningkatkan manajemen proyek di Aksamaia. Alternatif pertama adalah meningkatkan proses estimasi biaya proyek, kedua, mengadakan pelatihan formal atau informal untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia, dan ketiga, mengalokasikan anggaran yang sesuai untuk pengadaan peralatan baru. Untuk mengimplementasikan solusi yang diusulkan, diperlukan sumber daya berwujud dan tidak berwujud dari perusahaan. Sumber daya berwujud mencakup alokasi anggaran untuk mengimplementasikan solusi yang diusulkan dan sumber daya tidak berwujud termasuk dukungan, konsistensi dan disiplin dari semua pemangku kepentingan di perusahaan dalam penerapan solusi. Jadwal pelaksanaan akan dari Q4 2019 hingga Q4 2020. Pada kesimpulan, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membahas bagaimana mengevaluasi dan meningkatkan solusi yang diusulkan dan mengimplementasikan aspek-aspek lain yang berkaitan dengan manajemen proyek di PT Aksamaia Rekta Nusa yang belum dibahas dalam penelitian ini.
Perpustakaan Digital ITB