digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT PLN (Persero) merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industri ketenagalistrikan dengan layanan tersebar di seluruh pelosok Indonesia. Melalui usaha untuk mmemberikan pelayanan penyediaan listrik hingga ke pelosok dan daerah terpencil. Saat ini, PT PLN (Persero), sedang menghadapi masalah dari karyawan yang sengaja menaikkan atau mengurangi KPI (Key Performance Indicator) mereka. Para karyawan sudah berada di zona nyaman, mereka menolak untuk dipindahkan ke daerah lain. Selain itu, ada lebih sedikit kepuasan dari karyawan yang disebabkan oleh mereka sering melihat diri mereka melebihi kenyataan bersama kurangnya motivasi dan kesadaran untuk berubah yang mencapai tujuan. Tujuan dari tindakan ini untuk meningkatkan keterlibatan karyawan dengan memperhatikan faktor lingkungan kerja psikososial untuk mencapai tujuan strategis PLN menjadi World-Class Corporation with Excellent Performance. Metode yang digunakan yaitu kuantitatife dengan membagikan kuisioner kepada seluruh pegawai PLN di Indonesia. Untuk mengetahui faktor psikosocial ditempat kerja dan mengetahui hal yang paling berkontribusi dari psikosocial faktor dengan employee engangemet di perusahaan. Maka diperlukan analisa mengenai korelasi antara faktor psikosocial mengunakan Copenhagen Psychosocial Questionnaire (COPSOQ III) dan employee engagement menggunakan model dari Aon-Hewitt. Berdasarkan 45 dimensi COPSOQ III, dapat dilihat korelasi kuat antara faktor dan kondisi psikososial satisfaction with work (r = 0.555), role clarity (r = 0.532), quality of work (r = 0. .522), meaning of work (r = 0.509), dan organizational justice (r = 0.507) merupakan dimensi yang paling berkontribusi dalam perusahaan yang mempengaruhi keterlibatan karyawan dan terdapat dimensi psikososial yang dapat menghambat keterlibatan karyawan yaitu Role Conflicts dan Illegitimate Tasks.