digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Di tengah persaingan yang ketat, Blanja mengalami penurunan jumlah user dan pendapatan. Manajemen melakukan pertemuan design sprint dan sepakat bahwa yang menjadi penyebab terjadinyanya penurunan jumlah user dan pendapatan adalah rendahnya kesadaran merek Blanja. Studi ini dirancang untuk mendukung keputusan Blanja dalam upaya untuk meningkatkan kesadaran merek melalui iklan televisi dengan cara menguji faktor-faktor apa saja yang memotivasi pelanggan untuk menerima iklan e-commerce di televisi. Selain itu, iklan media sosial yang merupakan salah satu strategi pemasaran Blanja juga turut diuji. Tiga faktor terhadap iklan televisi dan media sosial diteliti yang terdiri dari keinformatifan, personalisasi, dan hiburan yang mungkin berdampak pada nilai iklan serta kesadaran merek, dan juga dengan niat pembelian konsumen. Untuk penelitian ini, data dikumpulkan dari 232 responden milenial Indonesia di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi dan Bandung dan diuji melalui estimasi partial least square (PLS). Hasil menunjukkan bahwa hiburan, keinformatifan, dan personalisasi berhubungan signifikan dengan iklan media sosial. Sementara iklan televisi berhubungan signifikan dengan hiburan, dan personalisasi. Di antara tiga dimensi, hiburan memiliki hubungan signifikan terkuat terhadap nilai iklan televisi dan media sosial. Selain itu, nilai iklan televisi dan media sosial mempengaruhi kesadaran merek serta niat beli pelanggan terhadap e-commerce. Sebagai solusi bisnis, perluasan kategori produk, pengurangan harga, optimisasi tempat dan meningkatkan promosi melalui media sosial diajukan untuk meningkatkan kesadaran merek Blanja.